Djawanews.com - Selama bulan Ramadhan, orang-orang yang menjalankan ibadah puasa wajib menahan diri untuk tidak makan dan minum. Setidaknya selama 12 jam, bahkan lebih.
Karena itu, waktu makan seseorang bakal lebih sedikit dari biasanya. Dan karena itu pula, beberapa orang jadi ingin makan berlebihan dengan porsi yang besar agar lebih kuat saat berpuasa.
Sebenarnya, tubuh seseorang sudah mendapatkan cukup makanan tapi belum memiliki waktu yang cukup untuk memberikan sinyal kenyang ke otak. Jadi, ada baiknya kita tetap mengatur pola makan selama bulan suci Ramadhan. Apalagi saat sahur.
Jika kita tak mengatur pola makan saat sahur, bahaya! Inilah dampak yang mengintai ketika kita makan berlebihan saat sahur.
- Meningkatkan lemak pada tubuh
Saat kalori yang masuk pada tubuh terlalu banyak, itu akan berubah menjadi lemak tambahan dalam tubuh. Apalagi jika tidak diubah menjadi energi yang dikeluarkan untuk beraktivitas.
Makan berlebihan merupakan kebiasaan yang dapat menimbulkan berbagai masalah. Hal ini bisa membuat kita kelebihan lemak tubuh atau obesitas. Sebab tubuh mengonsumsi kalori jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
- Meningkatkan risiko penyakit
Makan berlebih saat sahur dapat menyebabkan tubuh lebih berisiko tinggi terserang berbagai penyakit. Umumnya adalah obesitas.
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk sindrom metabolik. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes dan stroke.
- Mengganggu regulasi rasa lapar
Dua hormon utama yang memengaruhi pengaturan rasa lapar adalah ghrelin dan leptin. Ghrelin merupakan hormon yang merangsang nafsu makan, sedangkan leptin adalah hormon yang menekan nafsu makan.
Saat seseorang tidak makan untuk sementara waktu, kadar ghrelin akan meningkat. Setelah seseorang makan, kadar leptin memberi tahu bahwa tubuh sudah mendapatkan cukup makanan dan kenyang. Nah, makan berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon tersebut.