Djawanews - Suara Aura Aulia Maharani terasa berat dan lemah saat menerima telepon dari kami di suatu siang. Terdengar jelas duka mendalam yang belum hilang.
Aura Aulia adalah anak pertama dari Letda Laut (P) Munawir yang gugur di perairan utara Bali bersama 52 awak kapal selam KRI Nanggala-402 lainnya. Kapal selam kebanggaan Indonesia itu hilang kontak semenjak Rabu 21 April lalu.
Akun Twitter Aura ramai dikomentari warganet begitu tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-402 muncul. Semenjak Nanggala-402 dinyatakan hilang, Aura rajin menulis ungkapannya di Twitter miliknya.
Aura begitu kehilangan sosok ayah yang begitu tegas urusan agama. Dia juga sadar, janji terakhir ayahnya untuk pulang ke rumah di Surabaya pada 24 April kemarin, tak akan pernah bisa ditepati.
Dan ini adalah kenangan Aura dengan ayahnya...
Semenjak masuk SMUN 20 Surabaya, Aura sudah bertekad untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikan ke universitas. Tapi entah mengapa, di Bulan Februari itu, sang ayah berpesan agar Aura coba menjajal masuk ke Angkatan Laut.
"Saya lulus tahun ini. Tahun ini juga saya rencana daftar ke Angkatan Laut," kata Aura kepada djawanews.
"Mau ikuti jejak papa sekaligus ini permintaan terakhir papa. Februari bilang 'coba masuk Angkatan Laut, siapa tahu bisa ikuti jejak papa,"
Tidak ada yang berbeda dengan Letda Laut (P) Munawir beberapa hari sebelum berangkat ke Bali untuk mengikuti latihan perang bersama KRI Nanggala-402. Namun sang ayah memang lebih sering pulang malam usai kerja.
"Jadi kami ketemunya pas sahur doang,"
Aura beruntung masih bisa bertemu ayahnya sebelum dia berangkat menunaikan tugas. Aura masih bisa bersalaman. Itulah pertemuan terakhir Aura dengan Letda Laut (P) Munawir.
"Cuma bilang 'papa pulang hari Sabtu (24 April)',"
Letda Laut (P) Munawir dikenal Aura sebagai sosok yang begitu tegas. Apalagi untuk urusan agama. Munawir tak segan menegur Aura jika terlambat menunaikan ibadah salat.
"Papa juga sehabis salat subuh pasti ngaji sebelum berangkat kerja,"
Kini seluruh keluarga sudah mulai membenahi diri. Mencoba iklas dengan tragedi ini.
"Toh papa saya pasti sedih kalau melihat keluarganya terus terpuruk seperti ini,"
Perkembangan Evakuasi KRI Nanggala-402
Hingga Selasa (27/4) kemarin, TNI AL masih kesulitan mengevakuasi bangkai kapal selam beserta seluruh awak kapal yang gugur tenggelam di perairan utara Bali. Tim gabungan masih terus mematangan berbagai cara, metode apa yang bakal dipilih untuk mengangkat kapal selam yang karam sedalam 838 meter di dasar laut.
Dunia dulu pernah digegerkan dengan tenggelamnya kapal selam Kurks milik Rusia di Laut Barents tahun 2000 lalu. Perlu waktu lama dan butuh bantuan dari negara lain untuk bisa membawa naik kembali kapal itu.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.