Djawanews - Beredar isu liar. KRI Nanggala-402 tenggelam di perairan Bali bukan karena keretakan. Tapi isunya, kapal selam kebanggaan Indonesia ini ditembak musuh. Itu hoaks!
TNI Angkatan Laut (AL) secara tegas membantah keras isu Nanggala-402 tertembak musuh. TNI AL, melalui Asrena KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menyebut isu itu sudah sangat berlebihan.
KRI Nanggala-402 disebut-sebut madalah kapal selam paling aman di dunia dan lazim digunakan oleh banyak Angkatan Lalut. Kemampuan kapal selam dengan tipe 209/1300 ini sudah dikenal di seluruh belahan planet ini.
Desain kapal selam ini dirancang paling pas untuk peperangan di perairan dangkal. Termasuk perlengkapan peralatan keselamatan yang memadai; tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan.
Laksamana Muda Muhammad menjelaskan, kalau ada serangan di dalam air, apalagi mengenai Nanggala-402, akan mudah terdeteksi. Perlu diketahui, saat kejadian itu, ada banyak kapal yang berada di lokasi. Kapal-kapal itu bahkan dilengkapi kemampuan sonar yang bisa mendeteksi gelombang suara di bawah air.
KRI Nanggala-402 saat itu membawa 53 prajurit terbaik negeri ini. Dan semua gugur.
"Saat kejadian itu, ada banyak kapal atas air di sana. Dan kapal di atas itu mempunyai sonar. Kalau ada ledakan, pasti terdengar oleh sonar. Bahkan oleh telinga mata pun, bisa terlihat di bawah air itu akan naik ke atas sedikit," jelas Ali di Mabes TNI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).
Dia kembali mempertegas, ada banyak kapal yang ikut latihan perang saat tragedi Nanggala-402 itu terjadi. Jadi andaikata terdengar ledakan di bawa laut pun, akan banyak diketahui orang.
"Pada saat latihan, ini kurang lebih ada delapan kapal yang melakukan pengamanan, terus ada dua kapal friget kita yang mempunyai kemampuan sonar untuk mendeteksi. Sehingga tidak mungkin," jelas Danseskoal Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto.