Djawanews - "... dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI...," ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terhenti.
Kata-katanya terhenti pada titik itu. Panglima pun mencoba mengatur napas dan emosinya. Siapa yang tak gentar dengan fakta yang bakal disampaikan oleh Marsekal Hadi.
"Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di Perairan Utara Bali," lanjut Hadi saat jumpa pers di Bali, Minggu (25/4/2021).
Semua doa dan harapan warga Indonesia kandas. KRI Nanggala-402 yang dipastikan tenggelam, bentuknya tak lagi utuh. Kepastian ini didapat setelah KRI Rigel, kapal canggih ini melakukan spesialisasinya.
KRI Rigel memang memiliki kemampuan spesifik untuk mengambil gambar tiga dimensi di bawah laut. Biasanya kapal ini dimanfaatkan untuk menangkap berbagai citra di sekitar lokasi pencarian SAR atau full covered.
Untuk melakukan deteksi kedalaman full covered itu, KRI Rigel akan menggunakan Multibeam Echosounder EM2040 dan Side Scan Sonar. KRI Rigel adalah kapal yang digunakan TNI AL untuk menyediakan data hido-oseanografi atau peta laut untuk navigasi pelayaran.
KRI Rigel disebut sebagai kapal survei bawah laut paling canggih di Asia untuk jenis Bantu Hidro-Oseanografi (BHO). Menurut catatan, KRI Rigel didatangkan atas kerja sama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan OCEA Prancis.
"Telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK11," beber panglima.