Djawanews.com - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyampaikan kapal selam KRI Nanggala 402 berhasil ditemukan. Kapal selam ini ditemukan berkat Remotely Operated Vehicle (ROV) milik Singapura.
Kapal selam KRI Nanggala 402 itu tenggelam dengan lokasi lebih dari 800 meter di bawah permukaan laut. Sebanyak 53 awak dinyatakan gugur karena kecil kemungkinan untuk diselamatkan.
"Kondisi subsunk pada kedalaman 838 meter seperti ini sangat kecil kemungkinan awak KRI Nanggala dapat diselamatkan," ujar Yudo.
Selain menjadi pemberitaan di dalam negeri, penemuan KRI Nanggala 402 pun jadi sorotan dunia. Media Singapura, Jepang, hingga perwira angkatan laut Amerika Serikat (AS) turut mengikuti perkembangan kabar ini.
Jadi Sorotan Media Asing
Media Singapura, The Straits Times, memberikan liputan yang ekstensif terkait KRI Nanggala-402 dalam artikel "Sunken missing Indonesian submarine found cracked open, officials say 53 crew members dead".
Media Singapura itu juga menampilkan foto-foto dari kapal selam di bawah laut. Para netizen Singapura yang melihatnya di Facebook ikut mengirimkan doa dan rasa duka kepada kru dan keluarga.
Media Jerman, Deutsche Welle (DW), juga mengabarkan penemuan kapal selam tersebut. Sebagaimana diketahui, KRI Nanggala 402 adalah kapal selam buatan Jerman.
"Militer Indonesia berkata tidak ada harapan untuk menemukan survivor dari kapal selam yang tenggelam pekan lalu dengan 53 penumpang," tulis DW.
Voice of America (VOA) mengabarkan tenggelamnya KRI Nanggala 402 di Laut Bali. VOA menyebut bahwa tim penyelamat telah menemukan obyek-obyek seperti life vest, yang dipercaya berasal dari KRI Nanggala-402 yang berusia 44 tahun itu.
Sementara itu, Chief of U.S. Naval Operations Admiral Mike Gilday menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa ini. Ia berkata bahwa tugas di samudera memiliki bahaya dan ia mengirim rasa hormat kepada para awak.
Media Jepang, Kyodo News, juga mengabarkan penemuan kapal selam KRI Nanggala 402 yang pecah menjadi tiga bagian. Turut dikabarkan bahwa langkah militer selanjutnya adalah mencari cara mengangkat kapal selam tersebut.
Ada juga kabar dari media Inggris, Sky News, yang mengabarkan mengenai KRI Nanggala-402. Media itu turut meliput pendapat warga yang meminta agar pemerintah mempercepat peningkatan teknologi militer.