Djawanews.com – Bagi lansia kualitas tidur itu sangat berpengaruh dalam hal kesehatan. Kualitas tidur yang baik akan membuat lansia lebih tenang, mempunyai pikiran yang fokus, dan juga mencegah lansia terkena penyakit degeneratif.
Kualitas tidur yang buruk sangat berpengaruh terhadap kesehatan lansia, ada beberapa penyakit degenaratif yang mengintai lansia dengan kualitas tidur yang buruk, seperti penyakit jantung, osteoporosis dan diabetes.
Cara mengetahui tidur lansia itu baik atau buruk diukur dengan dua faktor yaitu faktor kualitas dan faktor kuantitas.
Kualitas tidur yang baik terutama bagi lansia sangatlah bermanfaat bagi kesehatan otak dan syaraf agar dapat berfungsi secara normal.
Keluhan yang sering dialami oleh para lansia adalah masalah tidur yang tidak nyenyak dan kesulitan untuk tidur.
Ciri-ciri kualitas tidur yang baik adalah ketika mudah untuk tertidur, tidak mudah terbangun di malam hari, tidak terbangun lebih awal, ketika bangun badan menjadi lebih segar dan tidak mudah mengalami kelelahan dalam menjalani aktivitas siang hari.
Waktu tidur lansia memang menjadi sedikit berbeda dari usia remaja dan dewasa. Waktu tidur normal lansia adalah 6-7 jam sehari. Selain itu, pola tidur juga berubah seiring usia dan juga perubahan pola internal dalam tubuh.
Gangguan tidur sering terjadi dikarenakan beberapa faktor, misalnya ada sindrom kaki gelisah, kurangnya aktivitas fisik, terlalu lama tidur siang, terlalu lama menatap layar smartphone, dan karena perasaan bersedih atau gelisah menjelang tidur.
Memperbaiki pola dan kualitas tidur bagi lansia akan mencegah beragam penyakit degeneratif yang sering mengintai para lansia.