Djawanews.com – Orang-orang yang terserang COVID-19 biasanya gejala berat yang dialami yakni sesak napas. Hal ini disebabkan COVID-19 menyerang organ paru-paru dari yang orang yang terinfeksi.
Bagaimana sebenarnya keadaan paru-paru ketika diserang COVID-19 mulai dari gejala ringan sampai kritis? Dilansir Djawanews dari Kompas.com berikut penjelasannya.
- Kondisi paru-paru pada gejala ringan dan sedang
Gejala yang biasa muncul pada kondisi ini beragam, mulai dari batuk kering hingga sakit tenggorokan. Beberapa di antaranya mengalami pneumonia atau infeksi paru yang menyebabkan inflamasi pada bagian alveoli. Biasanya kondisi ini dapat dilihat melalui rontgen dada atau CT scan.
- Kondisi paru-paru pada gejala parah
Pada kondisi ini, virus akan menyerang dua belah paru. Jika Anda sering mendengar soal pasien yang saturasi oksigennya menurun drastis. Hal itu disebabkan oleh inflamasi yang semakin parah. Dalam kondisi ini, paru-paru akan terisi cairan, dahak, dan sel yang berusaha melawan infeksi. Akibatnya, pasien akan merasa sesak napas.
- Kondisi paru-paru pada gejala kritis
Pada kondisi ini, paru-paru sulit melakukan penukaran oksigen dengan karbon dioksida. Pasien gejala kritis mengalami kerusakan dinding kantung udara paru-paru. Tubuh pun akan berusaha lebih keras melawan infeksi namun radang cenderung semakin parah dan paru-paru terisi lebih banyak cairan.
Keadaan tersebut bisa memicu pneumonia parah atau acute respiratory distress syndrome (ARDS). Di fase ini pasien membutuhkan bantuan ventilator untuk bernapas.
Selain itu, pada 20-30 persen pasien dengan gejala kritis ditemukan gumpalan darah pada jantung, paru-paru, dan otak.