Djawanews.com - Baru-baru ini, pemerintah Kota New Delhi menetapkan harga tes PCR menjadi 500 rupee atau Rp96 ribu. Harga ini turun dari yang sebelumnya di kisaran 800 rupee atau setara Rp150 ribu.
Sementara itu, India menetapkan harga tes antigen cepat dengan harga 300 rupee, sekitar Rp58 ribu. Tujuannya pun mulia.
"Pemerintah Delhi secara drastis mengurangi harga tes Corona. Ini akan membantu orang biasa," ujar Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal melalui Twitter.
Kenapa Harganya Selangit?
Bak bumi dan langit, harga tes tersebut memang jauh lebih murah dibandingkan harga kedua tes di Indonesia. Lalu kenapa di Indonesia harganya selangit?
Kemenkes telah menetapkan tarif batas tertinggi untuk swab PCR mandiri sebesar Rp900 ribu. Kemenkes menegaskan penetapan harga tertinggi tes PCR di Indonesia telah dikonsultasikan dengan berbagai pihak.
"Pada waktu penetapan SE PCR tentunya sudah dilakukan konsultasi dengan berbagai pihak terkait termasuk auditor, jadi Kemkes tidak melakukan penetapan sendiri sama seperti penetapan HET (harga eceran tertinggi) obat," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Siti Nadia menyebut pihaknya terbuka untuk menerima kritik dan saran. Dia juga membuka kemungkinan evaluasi harga tes PCR jika diperlukan.
"Prinsipnya kami terbuka untuk berbagai masukan juga bila perlu dilakukan evaluasi tentang harga PCR ini," ujar Siti Nadia.