Djawanews.com – Gejala meningitis masih belum banyak diketahui dan dipahami oleh banyak orang. Meningitis sendiri merupakan peradangan yang terjadi pada cairan dan meningen (selaput membran yang melapisi sistem saraf pusat). Penyakit ini ditandai oleh beberapa kondisi.
Salah satu ciri khas gejala meningitis adalah munculnya rasa kaku pada leher. Gejala ini bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak. “Yang khas karena ini menyerang ke selaput otak, kita bisa lihat adanya kaku pada leher,” ujar dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Vonny Ingkiriwang,.
Salah satu cara mendeteksi leher kaku adalah dengan mencoba posisi rebahan, kemudian coba tekuk kepala. Dalam kondisi kaku, seseorang tak bisa menekukkan kepala dalam posisi tidur terlentang. “Di sini kita bisa menduga anak sudah mengalami meningitis, dan ini sangat berat,” ujar Vonny.
Gejala awal meningitis mulanya mungkin hanya menyerupai flu. Gejala biasanya dapat berkembang selama beberapa jam atau hitungan hari.
Mengutip Mayo Clinic, Berikut Beberapa Gejala Meningitis yang Umum:
- demam tinggi mendadak;
- leher kaku;
- sakit kepala parah;
- kebingungan dan sulit berkonsentrasi;
- kejang;
- kerap mengantuk;
- kepekaan berlebih terhadap cahaya;
- tidak ada nafsu makan;
- ruam kulit.
Sementara pada bayi, meningitis juga menimbulkan sejumlah tanda. Berikut di gejala meningitis pada bayi:
- demam tinggi;
- menangis terus menerus;
- mengantuk berlebih;
- susah bangun dari tidur;
- tidak aktif;
- tak mudah bangun untuk makan;
- muntah;
- tonjolan di titik lunas di atas kepala bayi;
- kekakuan di leher dan bisa di seluruh badan.
Segera cari perawatan medis jika Anda atau pasien gejala meningitis mengalami beberapa kondisi berikut:
- leher kaku;
- demam tak kunjung reda;
- sakit kepala yang tak berhenti;
- muntah;
Gejala meningitis yang tak tertangani bisa berakibat fatal. Perawatan yang tertunda dapat meningkatkan risiko kerusakan otak permanen atau kematian. Meningitis sendiri disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, dan jamur. Selain itu, sel kanker, paparan kimia, dan alergi obat juga diduga bisa memicu peradangan pada selaput membran.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.