Djawanews.com – Penggunaan dot bayi sebagai pengganti peran ibu dalam menyusui bayi nampaknya sudah umum dilakukan oleh para ibu di Indonesia.
Dilansir Djawanews dari Antara, menurut Dokter Spesialis Gigi Anak, Eriska Riyanti menjelaskan bahwa penggunaan dot atau pengganti puting ibu menyusui boleh dipakai dengan tidak lebih dari usia empat tahun.
Menurut Eriska, penggunaan dot bayi tidak lebih dari empat tahun karena pada usia empat tahun, kemampuan motorik halus anak-anak sudah menuju tingkat sempurna ditambah dengan pola mengunyah selain menghisap dan menelan yang sudah dipelajari saat kecil.
Pada usia empat tahun, kemampuan motorik halus anak sudah pada tingkat yang sempurna dimana ketika kemampuan motorik halus anak sudah sempurna maka, kemampuan oromotor anak juga sudah sempurna.
Kemampuan oromotor, merupakan kemampuan dasar ketrampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem kerja gerak otot, seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, juga termasuk koordinasi gerak pada organ rongga tersebut.
Keterampilan oromotor tidak dapat dieproleh dengan sendirinya namun harus dilatih. Anak pada usia empat tahun sudah harus melepas dot dan menggantinya ke gelas, agar anak bisa mengasah keterampilan oromotornya.
Bisa juga ibu mulai membiasakan melepas dot bayi ketika anak sudah menginjak umur tiga tahun karena perkembangan motorik halus akan diimbangi dengan keterampilan oromotor anak yang memungkinkan memroses makanan dengan baik.
Pemilihan dot bayi juga tidak bisa sembarangan, agar perkembangan rongga gigi dan rahang menjadi sempurna. Selain itu memilih gelas untuk masa peralihan dari dot bayi juga perlu dipertimbangkan mengenai bahan dan bentuk gelas.