Djawanews.com – Klaster Soto Lamongan di Yogyakarta telah memakan korban jiwa. Dikabarkan salah satu pasien yang merupakan tetangga panjual soto meninggal dunia pada hari Minggu (13/9).
Meninggalnya pasien Klaster Soto Lamongan tersebut, diungkapkan langsung oleh Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja Heroe Poerwadi. “Hari ini kasus soto Lamongan ada berita tetangga yang positif meninggal semalam [13/9],” jelasnya.
Pasien meninggal tersebut diketahui berusia 60 tahun yang sebelumnya mengalami gejala batuk dan demam. Setelah menjalani rawat inap di rumah sakit dan dilakukan uji swab, pada Jumat (4/9/2020) pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.
“Pasien berusia 60 tahun, bergejala batuk dan panas, rawat inap di rumah sakit. Dinyatakan positif tanggal 4 September 2020,” jelas Heroe.
Terkait dengan tracing Klaster Soto Lamongan, Heroe memastikan jika telah selesai beserta uji swabnya.
“Saat ini kasus Soto Lamongan sudah selesai tracing dan uji swabnya, dengan ada upaya pemantauan untuk blocking, tinggal menunggu kesembuhannya,” ungkap Heroe.
Meskipun dinyatakan telah selesai tracing dan uji swabnya, Heroe belum dapat memastikan warung Soto Lamongan tersebut diizinkan untuk buka kembali. Hal tersebut, menurut Heroe masih menunggu review oleh Gugus Tugas Kecamatan selesai.
“Menunggu selesainya kasus, sampai yang selama ini masih isolasi mandiri selesai, terutama yang dari pedagang. Dan setelah direview Gugus Tugas Kecamatan [baru dizinkan berjualan kembali],” imbuhnya.
Selain kabar Klaster Soto Lamongan di Jogja, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.