Djawanews.com – Selain diminta memantau kondisi lingkungan dan gejala awal terjadinya bencana akibat badai Siklon Tropis Surigae yang masih mengancam sebagian besar kawasan Indonesia bagian timur, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim juga mengimbau tim siaga bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo mencounter hoaks.
"Saya minta tingkatkan kewaspadaan dan koordinasi seluruh instansi kebencanaan. Sebarluaskan informasi prediksi BMKG tentang badai Siklon ini secara masif agar masyarakat memperoleh informasi yang benar dan bukan hoaks, sehingga mereka sejak dini bisa mengantisipasi terjadinya bencana," kata Idris dikutip dari Antara.
“Untuk menghindari terjadinya korban jiwa, Pemprov Gorontalo bersama TNI dan Polri akan selalu melakukan koordinasi lintas sektor untuk menyiapkan sumber daya manusia, logistik, serta sarana dan prasarana dalam penanganan keadaan darurat,” lanjutnya.
Idris pun mengimbau masyarakat yang tinggal di lembah sungai, lereng rawan longsor, serta tepi pantai untuk selalu waspada.
“Untuk sementara waktu agar menjauh dari lokasi wilayah dengan resiko tinggi tersebut, termasuk menjauh dari pohon atau tegakan yang mudah runtuh," ucap Idris.
Sejak 15 April 2021 lalu, badai siklon tropis Surigae mengancam sejumlah kawasan di Indonesia. Selain Gorontalo, BMKG juga mewanti-wanti dampak buruk siklon tropis di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.