Djawanews.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sudah mendapat banyak investor untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bahkan ia mengatakan para investor tersebut tidak segan-segan berinvestasi besar untuk IKN.
Luhut mengaku jika banyaknya negara yang ingin investasi ke IKN membuatnya pusing.
Dikutip dari Okezone, pada Senin 18 April, berikut 5 fakta Luhut sebut banyak investor untuk IKN sampai akui pusing:
- Negara Investor IKN
Luhut mengungkapkan negara Arab Saudi telah menawarkan sejumlah investasi untuk menyediakan sebanyak USD5 miliar untuk energi berinvestasi dan transisi mekanisme dengan nominal 800 juta yang tambah hampir USD6 miliar.
“Ini Saudi Arabia menjanjikan mau siapkan USD5 miliar untuk energi transisi mekanisme. Itu tadi juga ditambah dengan 800 juta tambah hampir USD6 miliar," kata Menko Luhut, Rabu 13 April.
- Luhut Pusing karena IKN Dapat Banyak Investor
Luhut membantah kabar jika IKN sepi dari investor negara asing. Dia meyakinkan kalau IKN justru dapat banyak investor hingga membuatnya pusing.
"Jadi kata siapa ibu kota baru tak ada yang masuk (investor) saya sampai pusing ngaturnya saat ini,” tegasnya.
- Pesan Jokowi ke Luhut
Luhut memastikan telah menanyakan dan meminta saran kepada ahli bagaimana nanti akan membaginya karena Luhut tidak ingin terjepit diantara tengah-tengah kedua negara tersebut.
“Karena Presiden Jokowi mengingatkan saya. Pak Luhut hati-hati kita dengan Abu Dhabi kita hubunganya baik jangan sampai juga nanti dengan Arab Saudi jadi gak enak,” ungkapnya.
- Luhut Bantah IKN Tak Menguntungkan
Sebelumnya, dia membantah anggapan yang menyebutkan proyek IKN Nusantara tidak menguntungkan.
“Karena ini sama-sama negara dan orang yang hebat. Jadi anda harus belajar jangan sampai terjepit di tengah. Maka kita harus selesaikan ini,” bebernya.
- SoftBank Mundur dari IKN
Diketahui, SoftBank Group mundur dari proyek pembangunan IKN. Mundurnya SoftBank memunculkan anggapan bahwa proyek IKN tidak menguntungkan.
Namun, Luhut tak mempermasalahkan keputusan SoftBank tersebut.
"Enggak ada urusan itu, itu masalah dia. Murni masalah dia. Kita dapatkan USD20 miliar dari UAE kan, itu masuk lewat Indonesia Investment Fund (Indonesia Investment Authority/INA)," ucapnya.