Djawanews.com – Arab Saudi meluluskan 228 taruna perempuan dari pelatihan militer pada hari Rabu, 30 Maret 2022. Mereka yang lulus mendapatkan penghormatan dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sulaiman bin Abdul Aziz Al-Yahya, Direktur Jenderal Direktorat di bawah perlindungan Pangeran Abdul Aziz bin Saudi.
Dalam upacara tersebut, Al-Yahya menyampaikan ucapan selamat pada para wisudawan serta memberikan mereka pujian atas kerja keras mereka menyelesaikan pelatihan.
Al-Yahya juga menekankan kepada tentara perempuan soal pentingnya tanggung jawab, bekerja dengan sungguh-sungguh serta melakukan segala upaya untuk melayani negara.
Sebelumnya, program militer untuk perempuan ini dibuka oleh Arab Saudi pada Februari tahun 2021 lalu. Program ini merupakan perwujudan dari visi Arab Saudi di tahun 2030 mengenai pemberdayaan dan kesetaraan gender di segala bidang.
Sejak program ini dibuat, perempuan-perempuan Arab Saudi kini memiliki kesempatan untuk bergabung dengan Royal Saudi Air Defense, Royal Saudi Navy, Royal Saudi Strategic Missile Force dan Armed Forces Medical Service.
Perempuan yang berminat bergabung sebagai anggota militer dapat mendaftar melalui website penerimaan terpadu di sana. Syarat yang wajib dipenuhi adalah kandidat perempuan harus berusia di antara 21-40 tahun.
Usia ini merupakan 4 tahun lebih tua dari syarat yang diberlakukan untuk kandidat laki-laki yaitu dengan usia 17-40.
Selain syarat usia yang berbeda dengan laki-laki, syarat lain akan memiliki kesamaan, mulai dari prosedur dan pemeriksaan medis, semua sama antara laki-laki dan perempuan.
Pada pelantikan tahun lalu saat pertama kalinya angkatan bersenjata perempuan diluluskan. Mayor Jenderal Adel Al Balawi, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Angkatan Bersenjata mengatakan bahwa pusat pelatihan tersebut dibangun dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas pelatihan terbaik bagi anggota militer perempuan di kementrian pertahanan.
“Pusat ini memiliki misi penting, yaitu menyediakan program pelatihan dan kurikulum yang terkemuka dan lingkungan pendidikan yang ideal sesuai standar kualitas internasional yang memenuhi kebutuhan kader angkatan bersenjata perempuan. Pusat ini bertujuan untuk membantu mewujudkan tujuan kementrian di masa depan,” ucap Al-Balawi, dikutip dari laman National World, Jumat 1 April.
Angkatan pertama yang dilantik 2021 ini juga berjumlah 228 tentara perempuan dan lulus dari Pusdiklat tentara perempuan pada September tahun lalu setelah menjalani 14 minggu pelatihan dasar yang dimulai pada 30 Mei ditahun yang sama.