Djawanews.com – Pihak kepolisian Polri masih terus berusaha membongkar teka-teki pemilik aplikasi trading yang populer di Indonesia, yakni Quotex dan Binomo. Indra Kenz dan Doni Salmanan yang telah ditetapkan sebagai tersangka saat diinterogasi kompak tutup mulut dan tak mau terbuka saat diperiksa penyidik Bareskrim Polri.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengungkapkan bahwa Indra Kenz tak mengungkap identitas pemilik aplikasi trading Binomo itu. “(Terkait) Binomo itu dia mengatakan, si Indra Kenz itu, dia mengatakan dia tidak kenal. Dia menutupi,” kata Whisnu pada Rabu, 2 Maret.
Meski begitu, dari hasil proses identifikasi sementara polisi menduga pemilik Binomo berada di Indonesia. Whisnu menyebutkan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Namun, ia tak mau bicara lebih dalam. “Bahwa kami duga ada di Indonesia, Pemilik ada di Indonesia. Kami masih dalami,” ungkapnya pada Kamis, 10 Maret.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Doni Salamanan, yakni tidak kooperatif terhadap penyidik untuk mengungkap pemilik aplikasi trading Quotex. Lewat pengacaranya, Doni mengaku hanya menjalankan kerja sama terkait promosi Quotex tidak dengan kepemilikannya. “Mungkin kalau berdasarkan informasi terhadap saya beliau tidak tahu dan tidak kenal (pemilik Quotex),” kata Ikbar selaku kuasa hukum Doni kepada wartawan, Senin, 14 Maret.
Sejauh ini, pihak Polri sudah menyita aset kekayaan Indra Kenz senilai Rp57, 2 Miliar. Sedangkan, Doni Salmanan mencapai Rp60 Miliar. Keduanya diketahui terancam hukuman pidana 20 tahun penjara. Netizen pun terus menyetorkan nama affiliator lain yang juga mempromosikan aplikasi trading binary option.
Teka-teki Pemilik Aplikasi Trading dan Keberadaan Perusahaan Binomo dan Quotex
Bila ditelusuri pada situs website resminya Binomo (https://binomo.com) dan Quotex (https://quotex.market/id), kedua platform trading tersebut mencantumkan alamat yang sama, yakni di kota Kingstown, negara St. Vincent & Grenadines. Negara tersebut merupakan negara kecil di Karibia dan juga dikenal sebagai negara tax haven.
Akan tetapi, alamat yang dicantumkan Quotex di laman Facebook resmi mereka berbeda dengan alamat di situs web. Di laman Facebook-nya, Quotex_io, tertulis mereka beralamat di Kota Victoria, negara Seychelles. Negara Seychelles pun adalah negara kecil di tengah Samudera Hindia. Negara ini saking kecilnya tidak terlihat di Google Maps jika tidak di-zoom. Lokasinya 1.800 km ke timur dari pesisir Tanzania, sekitar 1.000 km dari utara Madagaskar.
Di laman Quotex tertulis bahwa perusahaan ini berada di bawah perusahaan naungan perusahaan induk Maxbit LCC. Hampir tidak ada jejak digital yang jelas dari perusahaan induk ini. Jika dicari di Google, hasil paling atas adalah website maxbitlcc[.]net yang masa berlaku domainnya sudah habis. Bahkan, di LinkedIn tidak ada yang mendaftarkam Maxbit LCC. Perusahaan ini juga tidak terdaftar CrunchBase, sebuah situs web populer yang mencatat bisnis dan pertumbuhan perusahaan dunia. Jadi penyelidikan terhadap pemilik aplikasi trading ini masih membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data dan bukti.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.