Djawanews.com – Kritikan BEM UI yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai “The King of Lip Service” menghebohkan publik dan menuai pro-kontra dari para tokoh. Nama-nama seperti Fahri Hamzah, Refly Harun, Rocky Gerung, dan nama-nama lainnya ikut bersuara, entah mendukung atau pun mengecam.
Bahkan Presiden Jokowi sendiri memberikan komentar terhadap tudingan yang ditujukan kepadanya itu. Dalam komentarnya, Jokowi tidak mempermasalahkan kritikan tersebut, menurutnya itu merupakan salah satu bentuk kebebasan berekspresi dari mahasiswa. Namun ia menekankan tetap harus menjaga kesopanan dalam menyuarakannya.
Terlepas dari penilaian benar atau tidaknya tindakan BEM UI tersebut, ada juga beberapa tokoh yang melihat BEM UI hanya sebagai alat dari para pemain kekuasaan. Sebut saja misalnya politikus Demokrat yang bersuara lantang, Ferdinand Hutahean dalam twittannya.
“Untuk adek2 BEM, jangan jadi boneka. Jadilah dalang, belajar yang baik, siapkan diri baik2, jangan permalukan diri sendiri..!!” twit Ferdinand melalui akun twiternya @FerdinandHean3, Rabu, 30 Juni.
Twittannya ini pun mendapatkan tanggapan yang positif dari netizen melalui laman komentar.
“BEM jaman now byk yg doyan duit bang. Kagak kayak zaman abang Ferdinand,” tulis pemilik akun @ardianZA.
“Mereka kan sukanya demo, turun jln2.... Karena gak pakai otak, lagian demo lahan basah lhoo... Lumayan kan....???” tulis akun @SriNani26.
Namun ada juga beberapa yang menolak pendapat dari Ferdinand Hutahean tersebut.
“Anda pernah jadi Mahasiswa?” tulis akun @icalbobrok, atau juga komentar yang lebih keras dari akun @Mader45193660 yang menulis, “Ah kayak kau ngerti aja dunia kampus? Kuliahmu aja cuma kejar paket C.”