Djawanews.com – Habib Bahar bin Smith menjawab pertanyaan kenapa dirinya suka ceramah keras di depan banyak jamaah, sedangkan rasulullah saja tak demikian. Ia membantah tak mengerti dalil-dalil. Bagi bahar yang terpenting dia merasa apa yang dilakukan dan tak ambil pusing dengan stigma yang dilekatkan pada dirinya.
“Ceramah keras bukan karena enggak tahu dalil. Kalau dibilang rasul tak begini, kata siapa? Rasul itu, Nabi Muhammad kalau lagi khutbah kedua mata beliau merah, suara meninggi, dan bertambah kemarahan beliau,” ucapnya di saluran Youtube Refly Harun, dikutip pada Rabu, 1 Desember.
Khutbah-khutbah keras rasul, kata Bahar, acap dilakukan untuk memberikan peringatakan perang. Namun walaupun suka ceramah kerah, Habib Bahar mengaku tak akan menghilangkan kelembutan-kelembutan yang ditampilkan rasululullah.
“Dia berkhutbah seakan-akan memberi peringatan perang. Seperti ‘Pagi ini kita akan diserang, sore ini kita akan diserang’, ya harus tegas dan keras,” katanya.
Soal karakter keras yang sering ditampilkan, Habib Bahar tidak peduli dengan cibiran orang. Dirinya mengaku tak ingin terkenal. Bahkan untuk menghindari popularitas, dia lantas memilih pindah ke Bogor, Jawa Barat.
Tetapi justru sebaliknya, bukannya menjauh semakin menghilang, Bahar justru mengaku kalau dia semakin dicari-cari orang.
Jalan keras, bagi Bahar, adalah pilihan hidupnya. Walaupun ada sejumlah habib menempuh jalan lain, mulai dari amar maruf, berdakwah lembut, dan sebagainya. Tetapi, Bahar mengaku akan mengambil bagian sebagai ‘pembasmi’.
“Ibarat sawah, ada yang menanam, memanen, memberi pupuk, ada yang siramin, dan ada yang basmi tikus. Dan saya yang akan basmi tikus-tikus itu. Sebenarnya tujuan kita sama, akan tetapi cuma caranya saja yang beda,” katanya.