Djawanews.com – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Zumaida melaporkan, laju deformasi Gunung Merapi rata-rata 13 cm per hari.
Dia menjabarkan, laju deformasi rata-rata diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) babadan sebesar 13 cm per harinya.
“Laju deformasi tercatat lebih besar dari laporan aktivitas tanggal 11 November 2020 yang tercatat sebesar 12 cm per hari,” ujar Hanik, melalui keterangan tertulis yang diterima Djawanews, Jumat (13/11/2020).
Berdasarkan pengamatan pada Jumat (13/11/2020) pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, terlihat asap kawah dengan tinggi 50 meter hingga 75 meter.
“Untuk kegempaan pada hari ini tercatat gempa guguran 31 kali, hembusan 31 kali, fase banyak sebanyak 136 kali, dan vulkanik dangkal sebanyak 25 kali,” terang Hanik.
Dia menambahkan, sampai saat ini Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah berada dalam status siaga atau level III.
Hanik mengimbau, segala aktivitas tambang maupun wisata di KRB III agar dihentikan.
“Status Merapi siaga. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi,” tutup Hanik.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.