Djawanews.com – Seiring dengan peningkatan aktivitas merapi, PT. Angkasa Pura 1 (AP 1) nampaknya mulai bersiap. Mereka akan menutup Bandara Adisucipto, Sleman dan Yogyakarta International Airport (YIA), Temon, Kulonprogo jika kondisi Gunung Merapi terus memburuk.
General Manager (GM) Adisucipto sekaligus PTS GM YIA, Agus Pandu Purnama menyatakan bahwa pihaknya bersama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) selalu melakukan monitoring terhadap kondisi Merapi.
Jika suatu saat gunung merapi itu meletus atau setidaknya memuntahkan debu vulkanik, maka kedua bandara itu akan ditutup sementara.
"Kami di bandara hampir setiap hari monitor [kondisi Gunung Merapi] dengan LPPNPI atau AirNav. Dan sampai dengan saat ini sih tidak ada masalah, artinya kesiapsiagaan kita tetap ada, kalau terjadi hal buruk maka kapan kita close bandaranya dan tindakan lain-lain sudah kita monitoring terus," kata Pandu dikutip dari Harian Jogja, Selasa (17/11/2020).
Ia menilai letusan Merapi berpotensi menimbulkan debu vulkanik. Debu itu akan mengganggu aktivitas penerbangan jika mengarah ke Selatan dan ke Barat di mana kedua bandara berada.
Apabila debu itu mengarah ke selatan dan barat, yang mana itu merupakan lokasi Bandara Adisucipto dan YIA, maka dapat mengganggu aktivitas penerbangan di dua bandara tersebut.
"Oleh karena itu kami akan terus melakukan monitoring untuk nantinya menentukan langkah yang tepat jika terjadi hal buruk," katanya.
Seperti yang diketahui, status Gunung Merapi saat adalah siaga. Untuk mendapatkan berita Jogja lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.