Djawanews.com - Di masa silam, dunia ini masih menerapkan hukuman mati dengan cara yang sangat sadis. Cara hukum mati yang dilakukan pun bisa bikin ngilu jika kita bayangkan saat ini.
Praktik hukuman mati bagi pelaku kejahatan di masa silam juga tercatat dalam buku-buku sejarah. Mulai dari diinjak gajah, ditembak meriam, dan lain-lain. Sadis banget!
Inilah 7 hukuman mati yang paling mengerikan di dunia.
- Ditarik kuda
Metode hukuman mati ini umum dilakukan di masa Holy Roman Empire. Seseorang akan diikat dengan tali di kedua tangan dan kedua kakinya. Setelah itu, ia akan ditarik oleh kuda dari empat sudut mata angin yang berbeda. Kuda-kuda itu berlari dan merobek anggota badan tahanan tersebut.
Bagian tubuh yang terpotong dan ditarik oleh kuda ditujukan untuk menakut-nakuti atau sebagai peringatakan warga yang lainnya.
- Direbus
Metode hukuman mati ini dijalankan dengan melempar tahanan ke kuali yang mendidih. Praktik ini pernah dilalukan oleh pemerintahan Henry VIII. Hukuman ini biasanya diberikan kepada para pembunuh.
- Ditembak Meriam
Pada paruh kedua abad ke-18, Inggris pernah jalani praktik hukuman mati yang sadis ini. Tahanan ditempatkan persis di mulut meriam dan ditempak. Metode ini membuat tubuh si tahanan langsung hancur berantakan.
- Digergaji
Hukuman ini diciptakan masyarakat Persia Kuno. Tahanan akan digantung terbalik dan secara harfiah digergaji di bagian tengahnya, tepat di selangkangannya.
Kadar menyiksa hukuman ini cukup tinggi, karena memungkinan si tahanan untuk bertahanan hidup lama sebelum benar-benar tewas.
- Diinjak gajah
Metode ini pernah populer di Asia Selatan dan Asia Tenggara di masa silam. Gajah-gajah dilatih untuk membunuh dan menyiksa para tahanan hingga meninggal. Karena dirasa sangat mengerikan, praktik ini dihentikan pada awal abad ke-19.
- Lingchi
Praktik barbar ini berasal dari China. Praktik super kejam ini pun dilarang pada awal abad ke-19. Lingchi diterjemahkan sebagai “kematian oleh seribu luka”. Tahanan diikat, dan anggota tubuhnya dipotong satu per satu.
- The Blood Ealge
Matode ini, seperti yang pernah digambarkan oleh History Channel, melibatkan para tahanan yang dibelah punggungnya dengan sebilah pisau, lalu tulang rusuknya dirusak dan dipatahkan menggunakan kapak, terakhir paru-parunya dikeluarkan oleh seorang algojo.