Djawanews.com - Vaksinasi kini menjadi bagian penting di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat kini bisa beraktivitas lebih luas jika statusnya sudah divaksin.
Bahkan, pasangan yang mau kencan di Singapura harus bisa tunjukkan bukti vaksin Covid-19. Hal ini berlaku pada sejumlah dating apps di negara tetangga itu.
Lewat aplikasi Kopi Date, calon pasangan yang ingin melakukan pertemuan fisik seperti makan malam di restoran harus sudah divaksin. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah Singapura per 10 Agustus 2021 lalu. Restoran hanya dibuka untuk warga yang divaksin penuh atau negatif Covid-19.
"Kami mengumpulkan status vaksinasi mereka untuk tujuan kurasi kami. Mitra kami akan melakukan pemeriksaan formal di mana peserta perlu menunjukkan bukti status vaksinasi mereka sebelum makan di tempat," kata Lee Jing Lin, pendiri aplikasi Kopi Date.
Selain itu, agen perjodohan GaiGai juga berlakukan aturan ini. Banyaknya permintaan untuk kencan fisik membuat perusahaan mengatur waktu pertemuan para anggota, namun harus memenuhi syarat telah divaksinasi.
Vaksin Sebelum Kencan
Status vaksinasi seseorang nantinya akan diverifikasi ke aplikasi seluler HealthHub. Maka, aktivitas fisik calon pasangan bisa lebih aman. Seseorang juga akan diberi tahu bahwa calon pasangannya sudah mendapatkan vaksin sebelum berkencan.
Lebih jauh, ada pula aplikasi kencan seperti Lunch Actually yang meminta tanggal vaksinasi efektif kepada penggunanya. Perusahaan itu tak mau kecolongan bila ada salah satu dari pasangan yang belum mendapat vaksin.
"Ketika kami mengatur kencan fisik, kami akan memastikan bahwa kedua belah pihak divaksinasi," kata Kepala Lunch Actually, Violet Lim.
Lim menekankan bahwa status vaksinasi juga memiliki manfaat lain. Tentunya, vaksinasi akan mempermudah proses pencocokan, yang memperhitungkan nilai-nilai, tujuan dan gaya hidup anggotanya.
Singapura sendiri memang telah mengambil sejumlah langkah pelonggaran Covid-19. Saat ini, vaksinasi di Singapura sudah mencapai 80% populasi secara total. Namun, kasus Covid-19 lokal naik di negeri itu. Sejak pandemi pertama kali menyebar, Singapura mencatat 68.660 kasus dengan 55 kematian.