Djawanews.com – Nilai tukar rupiah pada Jumat (08/05/2020) pagi kembali menguat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pelonggaran lockdown yang telah dilakukan di sejumlah negara.
Pada pukul 10.11 WIB, rupiah menguat 0,4 persen atau 60 poin dari Rp14.995 menjadi Rp14.935 per dolar Amerika Serikat (AS).
Perlambatan Kasus Terinfeksi Covid-19 Berpengaruh Baik pada Nilai Tukar Rupiah
Menurut Ariston Tjendra, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, pelonggaran lockdown masih menjadi faktor penguat harga dari aset-aset berisiko. Dia juga menjelaskan mengenai cara yang bisa dicontoh dalam melakukan pelonggaran lockdown.
“Walaupun ada kekhawatiran pelonggaran lockdown akan memunculkan gelombang kedua wabah (covid-19), tetapi dunia bisa meniru pelonggaran lockdown yang tidak memicu kasus wabah baru yang terjadi di Korea Selatan dan Hong Kong,” jelas Ariston di Jakarta, Jumat (08/05/2020).
Perlambatan jumlah kasus terinfeksi covid-19 di sejumlah negara dan neraca perdagangan China bulan April yang surplus lebih dari bulan sebelumnya juga menjadi sentimen positif. Menurut Ariston, aktivitas perdagangan China yang mulai pulih mampu menopang aktivitas ekonomi negara-negara lain.
“Namun demikian, pasar masih mewaspadai memburuknya data-data ekonomi karena wabah (covid-19),” tandas Ariston terkait nilai tukar rupiah pagi ini. Info bisnis dan perkembangan pasar lain bisa diakses di sini.