Djawanews.com – Pengelola Blok A Pasar Tanah Abang Jakarta Heri Supriyatna menjelaskan bahwa sejumlah pedagang mengeluhkan penjualan menurun menjelang lebaran. Dirinya tidak dapat mengelak akan hal tersebut. Menurutnya, kuantitas pengunjung yang datang tidak sepadat tahun-tahun belakangan.
"Kalo saya melihat kondisi ini terjadi masih dampak dari pandemi kemarin, di mana daya beli masyarakat daerah turun sangat signifikan. Sehingga berpengaruh pada permintaan barang dari retailer-retailer yang ada di daerah," jelas Heri, Selasa (18/4).
Meski begitu, Heri belum bisa menjabarkan secara detil besaran penurunan nilai belanja masyarakat di Pasar Tanah Abang jelang Lebaran tahun ini. Yang jelas, konsumen dari luar negeri seperti Malaysia, Afrika Selatan, dan Brunei juga berkurang.
Lebih lanjut, Heri menilai pengaruh tren belanja online tidak begitu berdampak pada geliat transaksi di Pasar Tanah Abang. Apalagi sebagian besar pedagang juga ikut membuka lapak secara online.
Menurutnya, bagi pengunjung yang berbelanja grosir mereka masih lebih memilih datang langsung ke pasar.
"Konsumen lebih memilih datang dan berkunjung langsung untuk melihat, nego, dan menyentuh barang secara langsung ke pasar," ucapnya.
Sementara itu, Shopee Indonesia mengklaim tren penjualan di market place meningkat menjelang Idulfitri 2023 ini. Produk yang digandrungi adalah pakaian atau produk fashion.
Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna mengungkapkan pasar busana Muslim pun semakin diminati. Tercatat, transaksi kategori fashion Muslim meningkat lebih dari sembilan kali lipat dibanding hari biasa.
Produk yang paling banyak diburu pengguna Shopee yakni gamis crinkle, pashmina ceruty, dan baju koko kurta.
Selain itu, produk-produk yang lekat dengan semangat menyambut hari raya seperti amplop Lebaran, kurma, dan tas hampers Idulfitri juga banyak dipesan pengguna.
"Kami senang sekali melihat antusias pengguna dalam memilih Shopee sebagai destinasi belanja online untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap momen Ramadan-nya," ucap Monica melalui keterangan resmi.
Sebelumnya, sejumlah pedagang Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan penjualan yang menurun menjelang Lebaran tahun ini.
Toriq, yang berjualan pakaian koko di Blok A, mengeluhkan pengunjung tahun ini tak seramai tahun lalu. Bahkan, tak lebih ramai dari saat pandemi.
"Kalau menurut saya, kalau sebelum covid ramainya 90 persen, pas corona 75, ini kayaknya 60 persen saja," ucapnya.
Akibatnya, omzet Toriq turun hampir 50 persen dibandingkan saat pandemi. Ia menyebut pada 2021-2022 lalu, menjelang Lebaran pendapatannya bisa mencapai Rp20 juta per hari. Namun, tahun ini, untuk mendapatkan Rp10 juta saja ia harus berusaha keras.
Setali tiga uang, penjual di Pasar Tanah Abang bernama Sari (40) juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku suasana menjelang Lebaran tahun ini tak seramai tahun lalu.
Sari menilai penurunan penjualan terjadi karena persaingan dengan belanja online. Oleh karena itu, ia harus pasrah dengan omzet yang menurun.
"Kadang-kadang kan kami waktu itu (2021-2022) omzetnya bisa Rp30 juta hingga Rp40 juta per hari. Sekarang cuma Rp20 juga, kadang mentok di Rp9 juta," tutur Sari yang sehari-hari menjual pakaian muslim wanita.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.