Djawanews.com – Hari Raya Iduladha biasanya menjadi salah satu waktu terbaik bagi para penjual kelapa parut untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak. Hal tersebut terjadi karena pada perayaan Iduladha, banyak masyarakat yang membuat berbagai jenis olaan makanan berbahan daging kurban.
Biasanya, sebagian besar masyarakat mencari santan dari kelapa parut untuk beberapa jenis olahan makanan, seperti gulai, rendang, dan tongseng. Akan tetapi, pada Iduladha tahun ini permintaan kelapa parut menurun. Salah satu pedagang yang merasakan penurunan tersebut adalah Dayun (65), penjual kelapa parut di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta.
“Dulu, bisa bawa hingga 150 sampai 200 kelapa dan pasti laku. Sekarang, hanya berani membawa 50 buah saja, ini baru laku sekitar 18 kelapa,” ungkap Dayun, Jumat (31/07/2020), dikutip dari tribunjogja.com.
Menurut Dayun, pada Iduladha sebelumnya orang-orang sudah mengatre sejak pagi hari untuk membeli kelapa parut. Namun hal tersebut berubah pada perayaan kali ini. Jumlah permintaan menurun.
Harga kelapa parut per satu buah kelapa adalah Rp10ribu. Dayun mendapatkan pasokan kelapa dari petani kelapa di Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kalau dari para petani, persediaan kelapa cukup banyak. Namun, memang karena pembelinya sepi maka pasokan saya kurangi supaya tidak merugi,” tandasnya.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.