Djawanews.com – Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga beras medium di tingkat konsumen pada Rabu (15/04/2020) ada di level Rp11.750—12.000/kg. Untuk beras premium atau super, harganya ada di level Rp 12.650—13.200/kg.
Padahal, harga eceran tertinggi (HET) berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 untuk beras medium adalah Rp9.450/kg, sedangkan beras premium Rp12.800/kg.
Panen Raya Belum Berpengaruh Banyak terhadap Harga Beras
Perlu diketahui, beberapa wilayah di Indonesia saat ini telah memasuki masa panen raya beras, Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya. Diprediksi, masa panen raya ini akan berlangsung hingga Mei 2020.
Dikutip Djawanews dari detikFinance, BPS memprediksi panen raya beras bulan April mencapai 9,2 juta ton, sedangkan Mei mencapai 6,7 juta ton. Panen raya tersebut membuat stok beras Indonesia melimpah.
“Lalu ini tren harga beras di tingkat konsumen memang melandai turun, tetapi masih di atas HET. Untuk beras medium kita masih di atas Rp10.000/kg, sementara HET Rp9.450/kg,” jelas Tri Wahyudi Saleh, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, dalam Webinar Keterjangkauan Beras Bagi Masyarakat Prasejahtera Selama Pandemi COVID-19 (CIPS), Rabu (15/04/2020).
Menurut Tri, salah satu penyebab masih tingginya harga beras adalah tingginya permintaan beras, terutama sejak pandemi virus corona (covid-19) menyerang Indonesia.
“Sekarang banyak kepala daerah yang membeli beras ke Bulog. Kemudian banyak lembaga-lembaga sosial untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam rangka PSBB atau mengantisipasi pandemi corona. Jadi, ini banyak permintaan. Jadi, pada saat suplai tinggi, permintaan tinggi,” tambah Tri.
Untuk informasi lain terkait bisnis, pasar, dan entrepreneur, klik di sini.