Djawanews.com – Pernahkah Anda memperhatikan beberapa orang lebih nyaman dengan mengirim pesan teks ketimbang harus menelepon? Orang-orang yang panik ketika menerima telepon bisa jadi mengidap yang namanya telephone phobia, secara harfiah diartikan sebagai fobia telepon.
Kondisi ini membuat pengidapnya takut akan menerima telepon dari orang lain maupun untuk membuat panggilan. Mengutip Wikipedia, kondisi psikologis ini termasuk dalam fobia sosial atau kecemasan sosial.
Lalu, apa yang dimaksud telephone phobia?
Dikutip dari Abby.com, fobia ini dikenal juga dengan fobia telepon, telephobia, dan telephonophobia. Semua istilah tersebut mengacu apda ketidaknyamanan ketika berbicara melalui sambungan telepon.
Psikolog beranggapan, kondisi ini adalah bagian dari kecemasan sosial, dimana mereka menghindari situasi di mana mereka harus bertindak di hadapan orang lain.
Pada dasarnya, menelepon adalah interaksi langsung yang membuat beberapa orang merasa takut membuat kesalahan, membeku, diejek, dan/atau tidak bisa tampil di depan khalayak.
Padahal, telepon sangat erat dengan kehidupan kita dan sangat membantu untuk berkomunikasi jarak jauh dengan keluarga, sahabat, maupun pacar.
Penderita fobia ini taks serta merta akan manjauhi atau menghindari memegang telepon, walaupun beberapa pengidap fobia ini akan lebih nyaman untuk tidak sama sekali memegang alat tersebut.
Sebagian lainnya tak masalah menggunakan alat tersebut, walaupun mereka lebih nyaman berkomunikasi lewat pesan teks ataupun berkirim email untuk berkomunikasi dengan orang lain dan supaya lebih mudah untuk merangkai kata untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.
Penyebab phone phobia
Setelah mengetahui apa itu telephone phobia, Anda perlu tahu penyebab apa yang bisa memicu fobia itu. Seperti fobia lainnya, telephone phobia bisa disebabkan oleh pengalaman negatif yang dialami oleh pengidapnya terutama saat usia dini. Berikut ini beberapa penyebab dari fobia telepon.
- Pengalaman menerima kabar buruk seperti kematian, kecelakaan, penyakit dari orang terkasih, kabar keretakan hubungan dengan kekasih, masalah pertengkaran dengan teman, dan semacamnya.
- Ketakutan panggilan telepon tersebut merupakan panggilan iseng.
- Gangguan opsesif kompulsif (OCD) juga bisa menjadi faktor fobia telepon.
- Gangguan kecemasan sosial menyebabkan penderitanya merasa tertekan bila harus menghadapi seseorang saat berbicara lewat telepon.
Gejala telephone phobia
Selain mengetahui apa itu telephone phobia dan faktor penyebabnya, Anda juga perlu tahu seperti apa gejala fobia tersebut. Layaknya fobia lain, fobia tersebut juga memiliki gejala fisik maupun emosional.
Gejala fisik penderita fobia in adalah sebagai berikut:
- Gemetar
- Mual
- Berkeringat
- Detak jantung meningkat
- Pusing atau sakit kepala
- Sesak napas
- Otot tegang
- Insomnia
- Buang air kecil atau diare
- Merinding atau merasa panas
- Perut tidak enak
Sementara, untuk gejala emosional pengidapnya biasa mengalami:
- Menghindar (membiarkan panggilan hingga tidak terjawab, menunda mengangkat atau melakukan panggilan telepon, jarang memulai pembicaraan, menolak melakukan panggilan telepon misal untuk memesan makanan atau membuat janji dengan dokter)
- Cemas luar biasa sambil memikirkan skenario panggilan telepon
- Masalah dengan fokus dan konsentrasi
- Ketakutan akan hal terburuk
- Merasa tertekan tentang tanggapan atau pemikiran orang lain tentang kamu
- Khawatir dengan apa yang akan kamu katakan
- Khawatir akan dihakimi
- Khawatir akan mengganggu orang lain
- Kesulitan mengatur emosi dan pikiran
Gejala-gejala tersebut bisa terjadi sesaat, sebelum, atau setelah penderitanya mengangkat telepon. Mengingat seberapa sering penggunaan telepon saat ini, tentu phone phobia ini akan menghambat, bahkan memberikan kerugian bagi pengidapnya.
Salah satunya, penderita akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan sebab salah satu cara perusahaan atau pemberi kerja untuk memberikan konfirmasi atau informasi yakni melalui media tersebut.
Di sisi lain, media komunikasi lewat telepon pun terkadang lebih diminati dibandingkan pesan teks karena lebih mudah menyampaikan atau menanyakan informasi secara gamblang dan langsung tanpa perlu menunggu lama untuk balasan.
Ingin tahu informasi mengenai informasi menarik lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews