Virus corona yang mulai menyebar ke berbagai negara menyebabkan China sebagai negara asalnya mencoba berbagai cara untuk menemukan pengobatannya. Baru-baru ini China menguji coba obat HIV, Aluvia, sebagai vaksin dari virus yang berhasil menginfeksi rubuan manusia tersebut.
Aluvia atau Kaletra merupakan kombinasi dari lopinavir dan ritonavir, merupakan obat yang biasa diberikan kepada penderita HIV.
Infeksi Virus Corona Meningkat Drastis, Pemerintah China Tempuh Beragam Cara
Saat ini virus corona telah menginfeksi sekitar 2.744 orang dan telah menyebabkan 80 orang meninggal. Untuk mencegah percepatan penyebaran pemerintah China telah membatasi perjalanan dan pengumpulan massa. Bahkan panjang masa libur Imlek juga diperpanjang, dari yang seharusnya Jum’at depan menjadi minggu depan.
Dilansir dari Reuters, perusahaan farmasi AbbVie Inc. menyebutkan otoritas kesehatan China telah meminta obat-obatan HIV guna membantu upaya pemerintah menangani krisis wabah virus corona. Hal ini disampaikan Adelle Infante, selaku juru bicara AbbVie Inc. yang berbasis di Illinois, Chicago Utara.
Otoritas China melalui panduan terkait corona yang dirilis pada Kamis, mengatakan tidak ada obat anti-virus yang efektif untuk melawan virus corona. Namun, untuk pencegahan mereka menyarankan agar mengkonsumsi dua pil lopinavir/ritonavir dan satu dosis interferon alfa dua kali sehari.
Dilansir dari Republika.com, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, penghitungan nasional dari infeksi yang diverifikasi meningkat sebesar 769. Sekitar 461 dari mereka yang terinfeksi berada dalam kondisi serius.
Melihat hal itu China telah memberlakukan pembatasan perjalanan di sejumlah kota termasuk Beijing, Shanghai, Xian dan Tianjin. Mereka memberlakukan larangan keluar masuk bus jarak jauh. Sedangkan di provinsi Guangdong selatan yang berpenduduk padat, Jiangxi di China tengah, dan tiga kota mewajibkan penduduk untuk mengenakan masker di tempat umum.