Djawanews.com – Obat antivirus Remdesivir mulai diujikan kepada pasien sebagai antivirus corona.
Remdesivir merupakan antivirus yang dikembangan oleh perusahaan biofarmasi asal AS Gilead Scineces.
Dalam berbagai percobaan sebelumnya, Remdesivir berfungsi melindungi hewan dari berbagai virus. Selain itu, obat ini juga efektif untuk mengobati monyet yang terinfeksi virus Ebola dan Nipah.
Melansir CNBC, Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, sejumlah pasien yang terinfeksi virus corona juga menjadi bagian dalam uji klinis Remdesivir.
Remdesivir Berpotensi Jadi Antivirus Corona?
Pada mulanya, Remdesivir merupakan obat yang diujikan untuk melawan virus Ebola di Afrika. Namun, obat itu kini dipakai oleh sejumlah rumah sakit di China untuk terapi pasien yang terjangkit Virus Corona alias COVID-19.
Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan oleh National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID), Remdesivir berhasil mencegah penyakit pada kera yang terinfeksi virus corona sindrom Timur Tengah (MERS-CoV).
Analog nukleotida ini bekerja dengan cara mencegah penyakit ketika diberikan sebelum infeksi dan memperbaiki kondisi tubuh kera setelah dimasuki virus.
“Para ilmuan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang menjanjikan, mendukung uji klinis tambahan. Remdesivir untuk MERS-CoV dan COVID-19,” ujar NIAID dalam pernyataan resminya kepada Science Daily.
Jika tahap awal uji klinis ini berhasil, peneliti akan melanjutkan ke uji klinis tahap selanjutnya. Apa bila terus menunjukkan hasil positif, Remdesivir berpotensi untuk menjadi antivirus corona.