Djawanews.com – Pemerintah Indonesia baru saja mengonfirmasi adanya dua kasus suspect virus corona alias COVID-19 di negaranya.
Kementerian Kesehatan mengatakan dua pasien positif COVID-19 tersebut tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
“Dia ada di ruang khusus, tidak terkontak dengan yang lain,” ujar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Jakarta, Senin (2/3/2020).
COVID-19 sendiri merupakan penyakit yang menyerang sistem pernafasan dan dapat menular melalui udara. Tidak heran setelah adanya pengumuman ini, publik banyak yang bertanya-tanya apa perbedaan antara influenza (flu) dengan virus corona.
Lantas, Apa Beda Virus Corona dengan Influenza Biasa?
Virus Corona memiliki gejala yang hampir sama dengan influenza. Meski demikian, ada perbedaan yang mendasar di antara keduanya.
Berikut perbedaan virus corona dan influenza biasa, dilansir dari berbagai sumber.
1. Penyebab
Virus Corona disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sedangkan flu terjadi karena pasien terinfeksi beberapa jenis virus influenza. Kedua penyakit ini dapat menular melalui udara dari orang yang terjangkit.
2. Gejala
Pasien yang mengidap virus corona biasanya memiliki gejala berupa demam di atas 38 derajat celcius, nyeri pada tenggotoka dan sesak nafas.
Jika ada seseorang yang mengalami gejala ini sempat berpergian dari China, khususnya Wuhan, atau pernah menjalin kontak dengan penderita virus corona, segera lakukan tes laboatorium untuk memastikan diagnosanya.
Sedangkan penderita flu biasanya mengalami demam, menggigil, nyeri otot, batuk, pilek, sakit kepala dan kelelahan.
3. Obat
Influenza dapat diatasi dengan meminum obat-obat penurun panas seperi paracetamol dan ibuprofen plus obat golongan dekongestan yaitu Pseudoefedrin atau phenylephrine. Obatnya pun dapat dibeli dengan mudah di apotek tanpa resep dokter.
Sedangkan vaksin virus corona saat ini tengah di uji untuk melihat aksi obat dalam mengatasi gejala. Virus corona juga tidak dapat diatasi dengan antibiotik karena COVID-19 bukan infeksi bakteri, melainkan infeksi virus.
4. Perlu Tes Laboratorium
Virus corona lebih sulit diidentifikasi ketimbang influenza biasa. Pasien yang diduga menderita COVID-19 perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut mengingat masa inkubasi penyakit ini sampai 21 hari.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri merokemendasikan orang yang menderita demam, batuk dan sulit bernapas agar mencari pengobatan sejak dini.
Selain itu, pasien juga perlu memberitahukan soal riwayat perjalanannya selama 14 hari sebelum gejala muncul. Termasuk riwayat kontak pasien dengan seseorang yang sedang menderita virus corona.