Djawanews.com - Teriak adalah salah satu reaksi spontan yang dilakukan banyak orang. Umumnya, orang berteriak saat terjatuh, terluka, atau dalam kondisi tertekan hingga kaget.
Teriakan mungkin terlihat sepele. Bahkan sebagian orang menganggapnya sebagai respons lemah atau manja. Namun ternyata berteriak bisa menjadi cara paling mudah untuk kurangi rasa sakit. Kenapa?
Sebab, teriak bisa membantu meminimalisir rasa sakit yang dirasakan.
Menurut penelitian, terdapat sebuah area di dalam otak manusia yang disebut amygdala.
Area ini berfungsi untuk memproses emosi, termasuk rasa sakit yang kita rasakan.
Temuan lain dari penelitian ini adalah bagian otak yang kita gunakan untuk mengalami rasa sakit adalah bagian yang sama dengan bagian yang digunakan untuk mengeluarkan suara respons dari mulut.
Kendati otak adalah organ yang kuat, ternyata otak tidak mampu melakukan banyak hal sekaligus. Oleh karena itu, saat kita merasa sakit lalu berteriak, rasa sakit yang kita rasakan dapat berkurang.
Hal ini disebut dengan 'kontrol gerbang', yakni mengendalikan sistem nyeri yang kita rasakan dan mengubahnya menjadi rangsangan fisik yang berbeda.
Ketika kita berteriak karena terluka, hal ini juga bisa membantu otak kita untuk memblokir sinyal rasa sakit yang dikirimkan.
Selain berteriak, kita juga mengalihkan rasa sakit dengan berbicara atau bernyanyi. Selain saat terluka secara fisik, mungkin kamu juga bisa berteriak ketika luka batin di hati terasa sangat menyayat.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.