Djawanews.com – Nyaris semua orang di dunia memiliki tahi lalat pada tubuhnya. Namun, apa benar tahi lalat menjadi tanda kanker? Tahi lalat bisa saja tumbuh di mana saja. Sebagian orang menganggap tahi lalat sebagai hal yang wajar dan biasa. Namun ada yang meyakini bahwa tahi lalat adalah tanda kanker.
"Begini, semua benjolan [termasuk tahi lalat] yang semestinya tidak ada tapi tiba-tiba muncul itu adalah tumor," kata dokter spesialis anak Haridini Intan Mahdi dalam talkshow "Kanker pada Anak" yang digelar Kementerian Kesehatan melalui Instagram Live, beberapa waktu lalu.
Dia menyarankan agar selalu melakukan pengecekan terhadap perubahan di tubuh, sekecil apa pun. Termasuk di antaranya jika muncul tahi lalat secara tiba-tiba.
Memang, tidak semua tahi lalat berarti tumor. Tumor pun, lanjut Haridini, ada yang jinak dan ada yang ganas.
"Nah, yang ganas ini bisa dibilang sebagai kanker dan tentu harus segera diobati," katanya.
Lantas, bagaimana membedakan tahi lalat kanker dan tahi lalat biasa? Perbedaan paling menonjol terkait tahi lalat kanker dan tahi lalat biasa ada pada ukurannya.
Tahi lalat biasa umumnya berukuran kecil. Paling besar hanya berukuran lima milimeter. Sementara tahi lalat sebagai tanda kanker di tubuh biasanya berukuran lebih besar.
Tapi ingat, tidak semua tahi lalat besar adalah kanker. Hal ini juga harus dilihat dari sifat lainnya. Salah satunya berkaitan dengan bentuk.
"Biasanya bentuknya tidak beraturan. Sementara tahi lalat biasa itu ya bulat atau oval saja," kata dia.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.