Djawanews.com – Bermain merupakan kegiatan dan juga dunia anak. Apalagi, ketika anak memasuki usia dua tahun, anak akan memasuki fase bermain menyenangkan. Saat itu anak sudah memiliki kemampuan bicara dan berjalan dengan baik. Anak pun senang bereksplorasi karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Dampak Pada Kesehatan Mental Anak Jika Orang Tua Sering Katakan ‘Jangan’
Dilansir Psychology Today, seorang terapis pernikahan dan keluarga di Westlake Village, California, David Schwartz, mengatakan, terlalu sering dilarang dengan kata ‘jangan’ bisa berdampak pada anak. Sebab jika terlalu banyak mendengar kata ‘jangan’ di masa kecilnya, anak berpotensi tumbuh menjadi pribadi yang selalu ragu, khawatir, bahkan hidupnya penuh ketakutan.
Dilansir situs Kemendikbud, penggunaan kata "Jangan" pada waktu yang tidak tepat berdampak negatif pada psikososial pada anak. Ia bisa jadi sosok penakut, tidak mau berpendapat, hingga takut mencoba hal-hal baru. Parahnya lagi bisa saja si kecil menjadi sosok pemberontak.
Jika si kecil sudah dibilang berkali-kali pakai kata 'tidak' atau 'jangan' tapi masih melakukan perilaku yang sama, berarti efektivitasnya perlu dipertanyakan, Moms. Hal itu berarti, si kecil belum tentu memahami keinginan Anda. Lantas, apa alternatifnya?
Ada beberapa kata alternatif yang bisa diucapkan orang tua sebagai pengganti kata ‘Jangan’ seperti ‘Ayo’, ‘Kalau’, atau ‘Mau Pilih yang Mana?’.
Ketiga kata ini bisa menjadi pilihan kata yang lebih baik daripada kata ‘Jangan’. Misal, anak ingin bermain bola diluar saat hujan deras dan kondisinya sedang tidak sehat. Anda bisa melarang si kecil bermain dengan menggunakan kata ‘Ayo’, “Karena sekarang sedang hujan, ayo kita main di dalam dulu, ya.”
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews