Djawanews.com – Media sosial ramai memperbincangkan unggahan yang memperlihatkan kebiasaan cuci tangan merupakan gejala OCD (obsessive compulsive disorder). Banyak netizen yang merespons unggahan tersebut dengan ragam komentar.
Banyak orang mengaitkan sering cuci tangan sebagai gejala OCD. Apalagi saat pandemi Covid-19 melanda, orang yang sering cuci tangan lantas diberi label OCD.
Padahal, nyatanya OCD tak cuma sekadar sering mencuci tangan.
Psikolog klinis dan spesialis gangguan cemas dari Morris Psychological Group Francine Rosenberg mengatakan bahwa ketakutan obsesif terhadap kuman atau kotoran dan dorongan untuk mencuci tangan berulang kali memang bisa jadi salah satu manifestasi OCD yang paling umum.
Namun, bukan berarti kebiasaan rajin mencuci tangan begitu saja disebut sebagai gangguan obsesif-kompulsif.
Rosenberg mengatakan, bagi orang OCD, sering mencuci tangan lebih dari sekadar upaya menjaga kebersihan.
"Ini adalah perilaku berlebihan yang tujuan sebenarnya adalah untuk mengurangi perasaan takut atau cemas yang intens," ujar Rosenberg.
Perbedaan antara kekhawatiran biasa dan OCD, lanjut Rosenberg, bisa dilihat dari sejauh mana kekhawatiran tersebut memengaruhi dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
"Bagi orang dengan OCD, meski cuci tangan sudah dilakukan berkali-kali, kecemasan dan ketakutan akan tetap muncul dan mengganggu pikiran mereka," jelas Rosenberg.
Mengutip Healthline, pada dasarnya, OCD melibatkan dua jenis gejala, yakni obsesif dan kompulsif. Gejala-gejala ini bisa mengganggu kehidupan Anda sehari-hari.
Berikut gejala obsesif pada OCD:
- kekhawatiran berlebih tentang kuman atau penyakit,
- takut melukai diri sendiri atau orang lain,
- kebutuhan akan keteraturan,
- kebutuhan akan tata letak barang yang simetris,
- mempertanyakan hasrat atau orientasi seksual,
- kekhawatiran berlebih tentang kesehatan dan keselamatan diri sendiri atau orang yang dicintai,
- gambar, kata, atau suara yang mengganggu.
Pikiran-pikiran di atas bisa terus muncul meski Anda mencoba untuk mengabaikannya dengan kuat.
Selanjutnya, beberapa orang dapat mengalami perilaku kompulsif sebagai respons terhadap obsesi di atas. Berikut beberapa bentuk yang mungkin muncul:
- rajin mencuci tangan,
- mengatur atau merapikan barang tertentu,
- menghitung atau mengulangi frase tertentu,
- mencari kepastian dari orang lain,
- mengumpulkan benda tertentu atau membeli beberapa barang yang sama,
- menyembunyikan benda yang bisa digunakan untuk melukai diri sendiri atau orang lain.
Jika Anda khawatir kebiasaan sering cuci tangan menjadi salah satu gejala OCD, maka segera lakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.