Djawanews.com – Jeruk nipis dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan sistem imun tubuh hingga menjaga kesehatan jantung. Namun, penting untuk memperhatikan batas aman konsumsinya agar tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Lantas, berapa batas aman konsumsi jeruk nipis? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Batas Aman Konsumsi Jeruk Nipis
Saat ini, belum ada penelitian yang menyebutkan batas maksimal konsumsi jeruk nipis dalam sehari.
Meski begitu, konsumsi jeruk nipis tidak boleh berlebihan karena dapat meningkatkan risiko penyakit magh, kram perut, diare, mulas, hingga refluks gastroesofagus (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD).
Bagi seseorang yang lambungnya sensitif terhadap asam, asupan jeruk nipis yang direkomendasikan adalah 1 buah per hari. Peras jeruk nipis lalu campur dengan 1 gelas air agar tubuh anda tetap fit sepanjang hari.
Sementara bagi seseorang yang lambungnya lebih tahan terhadap asam, asupan jeruk nipis yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 3 buah per hari. Anda dapat mengolah jeruk nipis menjadi minuman yang menyehatkan dan mengonsumsinya pada pagi, siang, dan malam.
Menurut United States Departement of Agriculture (USDA) dalam sebuah jeruk nipis berdiameter sekitar 5 centimeter mengandung 22 miligram kalsium, 12 miligram fosfor, 68 miligram potasium, dan vitamin C sebanyak 19,5 mg (20-25 persen kebutuhan vitamin C harian), dikutip dari Medical News Today.
Efek Samping Jeruk Nipis
Berikut ini adalah potensi efek samping jeruk nipis bila dikonsumsi secara berlebihan:
- Sakit kepala sebelah atau migraine
Di dalam jeruk nipis terdapat senyawa sinefrin yang dapat memengaruhi pengiriman impuls saraf ke pembuluh darah. Hal inilah yang menyebabkan munculnya gejala sakit kepala sebelah (migraine) jika mengonsumsi jeruk nipis terlalu banyak.
- GERD
Sebagian orang mungkin mengalami refluks gastroesofagus (GERD) setelah mengonsumsi jeruk nipis karena ada peningkatan kadar asam di dalam lambung.
Refluks gastroesofagus atau GERD adalah sebuah kondisi dimana otot bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus bawah) yang menjadi pint uke lambung menjadi kedur atau lemah.
Pada kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah dapat kembali tertutup usai dilewati makanan. Akan tetapi, ketika ada masalah, kinerja katup ini dapat terganggu, sehingga tidak tertutup sempurna.
Otot sfingter esofagus bagian bawah yang kendur dapat membuat asam produksi lambung kembali naik ke kerongkongan. Bila hal ini terjadi, penderita mungkin akan merasakan mulas, mual, muntah, dan kesulitan menelan.
- Meningkatkan risiko gigi berlubang
Jeruk nipis bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut jika dikonsumsi berlebihan.
Menyadur WebMD, asupan jeruk nipis yang terlalu banyak bisa megikis enamel, lapisan keras terluar pada gigi manusia.
Ketika enamel luntur dan terkiki, secara bertahap gigi hanya akan dilapisi oleh dentin, jaringan di bawahnya yang berisi lubang-lubang kecil yang terhubung dengan saraf gigi. Akibatnya, suhu panas atau dingin dari makanan dan minuman akan bersentuhan langsung dengan dentin.
Kondisi tersebut bisa mengakibatkan gigi berlubang dan meningkatkan sensitivitas gigi yang memicu rasa ngilu, nyeri, atau rasa tidak nyaman pada gigi.