Djawanews.com – Sarapan menjadi salah satu rutinitas yang panting bagi anak. Pasalnya, membiasakan rutin sarapan pada anak bisa mendukung aktivitas sehari-hari anak.
Kendati demikian, tidak sedikit anak yang melewatkan sarapan bersama keluarga karena tidak memiliki waktu cukup. Mungkin ada beberapa anak yang melewatkan sarapansatu waktu, namun menjadi kebiasaan yang terus berulang.
Manfaat Rutin Sarapan Dukung Konsentrasi Belajar Anak
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK menjelaskan, anak-anak tidak mendapatkan asupan nutrisi sepanjang mereka tidur di malam hari. Sehingga, sarapan di pagi hari itu penting karena merupakan sumber energi pertama yang dibutuhkan anak-anak untuk mulai beraktivitas.
“Setelah semalaman tidur anak-anak tidak mendapatkan asupan apa-apa, jadi saat pagi hari sarapan itu menjadi semacam bahan baku pertama atau energi pertama yang bisa mendukung mereka untuk beraktivitas. Terutama jika anak-anak mau sekolah ya,” jelas dr. Diana.
Menurut dr. Diana, anak-anak yang akan sekolah membutuhkan konsentrasi cukup untuk dapat menyerap dan memperhatikan pelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak terbiasa sarapan memiliki tingkat fokus dan perhatian yang lebih tinggi karena mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap termasuk karbohidrat dan protein.
“Salah satu energi yang paling mudah diserap otak adalah glukosa yang bisa kita dapat dari karbohidrat seperti nasi atau roti. Kemudian saat anak-anak diharuskan untuk konsentrasi mereka perlu memusatkan perhatian pada guru atau tugasnya, sehingga mereka juga butuh protein seperti telur, ikan, ayam atau susu,” lanjut dr. Diana.
Anak-anak yang tidak sarapan mungkin tidak akan merasa kelaparan. Tapi menurut dr. Diana, konsentrasi mereka akan berkurang saat belajar dan lebih banyak melamun, karena otaknya tidak mendapatkan energi yang cukup untuk berkonsentrasi. Mereka juga mungkin terlihat mengantuk di sekolah, padahal sudah mendapatkan cukup tidur di malam hari. Ini disebabkan oleh otak yang kekurangan energi terutama karbohidrat dan protein.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua, guru, hingga tenaga kesehatan untuk mengedukasi anak soal pentingnya sarapan. Sarapan itu porsinya tidak harus besar, karena memang tidak semua anak bisa mengonsumsi makanan penuh di pagi hari. Orang tua bisa memberikan porsi kecil untuk sarapan, namun tetap mengandung gizi seimbang termasuk karbohidrat, protein, hingga serat. Orang tua juga perlu mengingatkan anak untuk rutin sarapan agar produktivitas anak tetap lancar.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.