Djawanews.com – Plasenta akreta merupakan salah satu kondisi yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Kondisi ini terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam di rahim, sehingga tidak bisa lepas secara alami saat ibu melahirkan.
Plasenta akreta bisa menyebabkan komplikasi berbahaya termasuk kelahiran prematur dan oenderahan hebat usai melahirkan yang mampu meningkatkan resiko kematian pada ibu. Dalam kebanyakan kasus, ibu hamil bisa melakukan proses pengangkatan rahim usai melahirkan.
Cara Mencegah Plasenta Akreta
American Pregnancy Association mengatakan bahwa tidak ada hal yang bisa dilakukan seorang wanita untuk mencegah plasenta akreta saat hamil. Bahkan hanya sedikit upaya pengobatan yang yang bisa dilakukan setelah ibu hamil didiagnosis mengalami plasenta akreta.
Sementara itu, para peneliti dari Brigham and Women's Hospital telah mempelajari berbagai strategi dari metode bayi tabung (IVF) karena kondisi ini sangat berkaitan dengan operasi caesar. Sehingga, menghindari metode bayi tabung mungkin bisa mencegah kondisi plasenta akreta pada ibu hamil.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa beberapa ibu hamil yang tidak memiliki riwayat operasi caesar, rahim atau organ lainnya yang berkaitan dengan rahim juga bisa mengembangkan kondisi plasenta akreta. Misalnya saja ketika ibu hamil mengalami plasenta previa yang bisa meningkatkan risiko plasenta akreta. Oleh sebab itu, sampai saat ini tidak ada cara yang pasti untuk benar-benar bisa mencegah kondisi tersebut, Moms.
Plasenta merupakan salah satu organ vital selama kehamilan karena bertugas untuk menyuplai oksigen dan nutrisi pada bayi di dalam kandungan. Sehingga, yang bisa ibu hamil lakukan untuk menurunkan risiko berbagai masalah plasenta adalah dengan memperhatikan perkembangannya selama kehamilan. Dengan demikian, bila terjadi masalah seperti plasenta akreta, bisa terdiagnosis lebih awal dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.