Djawanews.com – Selain menjaga kesehatan janin dalam kandungan, ibu hamil juga wajib menjaga kesehatan plasenta. Sebab, plasenta memiliki peran penting untuk menyuplai oksigen dan juga nutrisi yang baik ke bayi di dalam kandungan. Jangan sampai, ibu hamil mengalami masalah kesehatan plasenta, seperti plasenta akreta.
Plasenta akreta merupakan kondisi di mana plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Seharusnya, plasenta akan terlepas secara alami dari dinding rahim setelah ibu melahirkan. Namun, dalam komdisi ini sebagian atau seluruh plasenta justru masih menempel di dinding rahim usai ibu melahirkan.
Penyebab Plasenta Akreta
Hingga kini sebenarnya belum diketahui secara pasti apa penyebab pasti plasenta akreta pada ibu hamil. Tapi, seperti dikutip dari Cleveland Clinic, kondisi plasenta akreta umumnya sering dikaitkan oleh jaringan parut atau kelainan pada lapisan rahim. Jaringan parut biasanya muncul karena riwayat operasi caesar atau kasus operasi rahim lainnya.
Jadi, semakin banyak kehamilan yang dilahirkan melalui operasi caesar, maka semakin tinggi pula risiko Anda untuk mengalami plasenta akreta, Moms. American Pregnancy Association memperkirakan bahwa wanita yang memiliki lebih dari satu persalinan caesar menyumbang 60 persen dari semua kasus plasenta akreta. Namun, dalam beberapa kasus, plasenta akreta juga bisa terjadi tanpa riwayat operasi caesar atau operasi rahim lainnya.
Selain itu, kondisi plasenta previa atau plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh serviks karena berada di bawah rahim, juga bisa menjadi salah satu penyebab plasenta akreta pada ibu hamil yang perlu diwaspadai.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.