Djawanews.com – Banyak orang bingung soal bolehkah mencukur bulu kemaluan? Dalam islam, mencukur rambut kemaluan ini sangat dianjurkan untuk dilakukan maksimal setiap 40 hari sekali. Namun bagaimana dari perspektif kesehatan alias medis?
Mencukur rambut kemaluan wanita adalah salah satu langkah untuk menjaga kebersihan dan kenyaman.
Dokter sekaligus seksolog Haekal Anshari juga menyarankan agar wanita mencukur bulu kemaluan karena memiliki manfaat untuk meminimalisir kelembapan di area vagina hingga bisa meningkatkan rasa percaya diri wanita.
"Bermanfaat dong, ini kan bisa mengurangi jumlah rambut yang terasa mengganggu, selain itu bagus juga agar lebih percaya diri saat berhubungan seksual setelah genital bersih dari rambut," kata Haekal.
Hanya saja mencukur bulu kemaluan ini sebenarnya bukan hal yang wajib dilakukan. Menurut Haekal, semua tergantung pada referensi pribadi. Jika memang ingin mencukur tidak masalah, namun jika ingin membiarkannya tumbuh lebat juga bukan sesuatu yang dilarang.
Meski demikian, rambut kemaluan sebenarnya memiliki fungsinya sendiri. Rambut kemaluan berguna untuk membantu terhindar dari infeksi penyakit menular seksual. Selain itu, rambut ini juga berfungsi sebagai bantalan saat berhubungan seksual agar tak bergesekan langsung antar kulit organ intim.
"Memang ada manfaatnya, makanya semua tergantung pada refernsi pribadi saja," kata dia.
Jika memang Anda ingin mencukur rambut kemaluan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Hal Ini berguna untuk menghindari goresan pisau cukur di sekitar kemaluan yang bisa berujung infeksi.
Pertama kata Haekal, pangkaslah bulu kemaluan terlebih dahulu menggunakan gunting kecil. Pada tahap ini usahakan untuk menyisakan sedikit batang rambut. "Sisakan sekitar 0,5 cm untuk memudahkan saat bercukur menggunakan razor. Lalu pangkas rambut kemaluan, tetapi jangan sampai permukaan kulit," katanya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.