Djawanews.com – Bayi yang baru lahir sering rentan terkena penyakit, salah satunya adalah penyakit Hemolitik yang sering menyerang bayi baru lahir.
Bagi beberapa orang, penyakit Hemolitik sangat asing terdengar di telinga. Lantas, apa ‘sih penyakit Hemolitik itu?
Mom Junction melansir, penyakit hemolitik adalah kelainan darah pada bayi baru lahir. Sebenarnya, penyakit ini bisa menyerang bayi sejak masih di dalam kandungan yang disebut dengan eritroblastosis fetalis, tapi kemudian disebut hemolitik jika terjadinya setelah kelahiran bayi.
Hemolitik bisa menyebabkan sel darah merah pada bayi baru lahir rusak lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini nantinya dapat berisiko menimbulkan masalah komplikasi yang serius. Apabila penyakit ini sudah terdeteksi sejak kehamilan, maka bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan pada ibu.
Mengutip laman Children’s Hospital, hemolitik terjadi ketika golongan darah ibu dan bayi tidak sesuai dan atau memiliki faktor Rh (rhesus) yang berbeda. Misalnya ketika bayi memiliki Rh positif, sementara sang ibu memiliki Rh negatif.
Meski begitu, ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi juga mungkin saja menyebabkan hemolitik tetapi dalam bentuk yang lebih ringan. Kondisi ini menyebabkan masalah yang tidak parah dibandingkan dengan ketidakcocokan Rh. Apabila hal ini terjadi pada setiap kehamilan, risikonya juga akan lebih sedikit.
Ada juga penyebab hemolitik yang terjadi selama kehamilan, yaitu ketika sel darah merah dari bayi yang belum lahir masuk ke dalam darah ibu melalui plasenta. Hemolitik terjadi ketika sistem kekebalan ibu melihat sel darah merah bayi sebagai benda asing. Hal ini membuat antibodi ibu berkembang melawan sel darah merah bayi yang akhirnya menyebabkan kerusakan dini.
Penyakit Hemolitik pada bayi baru lahir sebenarnya bisa dicegah dengan mengidentifikasi Rh negatif pada ibu di masa awal kehamilan pertamanya.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.