Djawanews.com – Pengapuran plasenta yang normal umumnya terjadi sejak usia kehamilan 37 hingga 42 minggu. Kondisi ini menujukkan bahwa bayi sudah siap dilahirkan dan hal ini bersifat normal fisiologis. Namun, dalam beberapa kasus, plasenta justru bisa menua lebih awal, atau yang sering disebut dengan pengapuran plasenta dini.
Pengapuran plasenta dini terjadi ketika adanya endapan kalsium di dalam plasenta yang kemudian menghalangi asupan oksigen dan nutrisi untuk janin di dalam kandungan. Kondisi ini sebenarnya berbahaya bagi ibu mengandung dan janin yang dikandung. Pasalnya, berarti plasenta menjadi rusak dan tidak berfungsi sebagaimana semestinya.
Cegah Pengapuran Plasenta Dini
Ahli Obstetri dan Ginekologi, Tanya Tantry, MD, menyarankan agar ibu hamil menghindari aktivitas merokok ataupun menjadi perokok pasif. Sebab, paparan asap dan bahan kimia dari rokok dapat menyebabkan masalah pada plasenta termasuk proses penuaan yang terjadi lebih awal seperti dikutip dari Flo.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya menjalani diet sehat dengan memenuhi asupan nutrisi dari makanan yang mengandung antioksidan untuk mencegah penuaan dini pada plasenta. Menurut dokter kandungan di India, Sabiha Anjum, MD, beberapa nutrisi seperti vitamin C, E , zat besi dan juga beta karoten berperan penting untuk mendukung kesehatan plasenta selama kehamilan.
Ibu hamil dengan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, hingga anemia memiliki risiko lebih tinggi terhadap pengapuran plasenta dini. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu hamil segera mendapatkan perawatan serius bila mengalami salah satu dari masalah tersebut.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.