Djawanews.com – Dr. Ajay Nangia, profesor dan wakil ketua urologi di University of Kansas Medical Center mengungkapkan penemuan baru terkait dampak buruk Covid-19 pada kesehatan.
Virus Covid-19 yang menjangkiti seseorang disebut dapat menurunkan jumlah sperma. Pihaknya melakukan penelitian dengan menganalisis sampel air mani dari 43 pria berusia 30 hingga 65 tahun yang telah pulih dari Covid-19.
Hasilnya, mereka menemukan 25 persen pria survivor Covid-19 memiliki jumlah sperma yang rendah, dan nyaris 20 persen di antaranya menderita azoospermia atau sama sekali tidak memiliki sperma dalam air mani.
"Semakin sakit Anda, semakin besar efeknya," jelas Dr. Ajay Nangia.
"Namun kami harus mengulang penelitian pada orang-orang yang sama usai 90 hari, untuk mengetahui apakah efeknya berkepanjangan," jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Ajay masih mencari tahu efek jangka panjang dari Covid-19 pada produksi sperma pria.
"Apakah dampak buruk Covid-19 ini simultan dan tidak dapat diubah? Kami tidak tahu," jelas Dr. Ajay.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.