Hari pertama lebaran sudah makan apa saja? Kue Nastar, ketupat, opor, minuman manis, lalu apa lagi? Awas! ada bayak bahaya dari makan terlalu banyak ketika lebaran.
Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta Raissa Edwina Djuanda mengingatkan orang-orang untuk membatasi kuah santan hidangan Lebaran agar tak terkena masalah kesehatan.
Sebagian makanan saat Lebaran identik dengan kuah bersantan seperti gulai nangka, sayur godog, atau daging dan opor ayam. Jangan lupakan juga makanan lainnya yang juga mengandung santan adalah rendang daging.
"Sebenarnya tidak ada batasan khusus berapa banyak porsi kuah bersantan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi, tetapi, sebaiknya dibatasi. Jika ingin mengonsumsi hidangan tersebut, lebih baik mengambil lauknya saja," ujar Raissa kepada Antara.
Memang diakuinya, efek kebanyakan makanan bersantan tak akan langsung dirasakan pada tubuh. Sebaliknya semua akan menumpuk dan muncul sebagai efek jangka panjang.
Apa sih bahaya banyak makan santan saat Lebaran? Sejumlah risiko kesehatan yang mengintai misalnya obesitas, kolesterol tinggi, diabetes, dan asam urat.
Bagaimana jika sudah terlanjur? "Sebaiknya buah dan sayur dikonsumsi sebelum menyantap makanan utama untuk mengurangi porsi makan yang berlebihan," katanya.
Buah dan sayur dapat menambah vitamin, mineral, dan serat harian dalam tubuh sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak lima porsi per hari dan dimakan secara bervariasi.
Selain itu, cukupi juga kebutuhan cairan harian dengan minum minimal delapan gelas air per hari dan lengkapi dengan berolahraga untuk membakar lemak dan sebagian kalori yang masuk.
"Setelah Lebaran selesai, pastikan untuk kembali menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat," kata Raissa tentang bahaya banyak makan santan saat Lebaran.
Ingin tahu informasi menarik lainnya? Terus pantau Djawanews.