Djawanews.com – Sejatinya, deodoran dan antiperspiran itu berbeda. Kendati keduanya sama-sama untuk mengurangi bau badan, nyatanya keduanya memiliki fungsi yang berbeda meski sama digunakan untuk mengurangi bau badan.
Fungsi Deodoran dan Antiperspiran untuk Mengurangi Bau Badan
Deodoran adalah produk perawatan pribadi yang diklasifikasikan sebagai kosmetik karena memiliki aroma yang dapat menutupi bau. Ketiak ketiak basah dan bercampur dengan bakteri di kulit, maka keringat yang dimunculkan adalah bau. Kelembapan yang hangat di ketiak merupakan lingkungan ideal untuk bakteri berkembang. Di sinilah peran deodoran, yaitu untuk menutupi bau.
Deodoran biasanya berbahan dasar alkohol dan jika digunakan akan membuat kulit menjadi lebih asam sehingga bakteri tidak akan tertarik. Meskipun digunakan untuk meminimalkan bau, tetapi deodoran tidak dapat berfungsi untuk mengurangi produksi keringat di ketiak.
Jika deodoran adalah produk kosmetik yang mampu mengatasi bau pada ketiak, maka antiperspiran yang masuk ke dalam golongan obat, adalah produk yang dapat mencegah produk keringat secara berlebihan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa produksi keringat berlebih dan bercampur dengan bakteri di kulit, maka akan memunculkan aroma tak sedap pada ketiak.
Nah, supaya produksi keringat berkurang, maka di sinilah antiperspiran bekerja. Sebab, fungsi utama antiperspiran adalah untuk mengontrol dan mencegah produksi keringat berlebih dalam tubuh.
Antiperspiran mengandung bahan dasar alumunium yang secara sementara dapat menghalangi kelenjar keringat. Ini artinya, keringat tidak akan mencapai permukaan kulit.
Namun sayangnya, antiperspiran masih banyak diragukan oleh sebagian orang dalam hal keamanannya. Sebab, bila kulit menyerap bahan dasar alumunium, maka dapat memengaruhi reseptor hormon estrogen pada sel-sel di payudara sehingga memicu kanker.
Walaupun begitu, sebagaimana dilansir dari beberapa sumber, menurut American Cancer Society, tidak ada hubungan yang jelas antara kanker dengan kandungan alumunium di dalam antiperpiran. Kesimpulan tersebut didapat karena jaringan kanker payudara tidak mempunyai jumlah alumunium dibandingkan dengan jaringan normal.
Bahkan, banyak penelitian yang menyimpulkan tidak ada peningkatan kasus kanker payudara pada wanita yang menggunakan antiperpiran pada ketiak mereka.
Jadi, deodoran dan antiperpiran memiliki fungsi yang berbeda, meskipun sama-sama untuk mengurangi bau badan dengan cara kerja yang berbeda. Jika antiperspiran dapat mengurangi keringat, sementara deodoran meningkatkan keasaman kulit sehingga bakteri tidak akan suka. Kamu dapat memilih salah satu dari dua produk tersebut untuk mengurangi bau ketiak dan badan, tetapi juga tidak melupakan mandi minimal dua kali sehari agar tubuh bersih secara keselurugan dan menyingkirkan bau badan.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.