Djawanews.com – Panas dalam seringkali mengintai diri kita selama masa pandemi seperti ini, mengatasi panas dalam di masa pandemi seperti ini juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Rasa tidak nyaman dan panas di tenggorokan serta bibir kering jadi beberapa tanda-tanda panas dalam yang kerap terasa. Tanpa perlu perawatan khusus, panas dalam dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Menurut dr. Shabrina Narasa, sebenarnya panas dalam bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan awal gejala suatu penyakit.
“Panas dalam sebenarnya tidak ada di dunia kedokteran, jadi panas dalam itu sekumpulan gejala yang bisa menunjukkan suatu penyakit, paling sering itu saat infeksi saluran pernafasan atas (ISPA),” jelas dr. Shabrina.
Rasa tidak nyaman seperti panas dan perih yang terasa saat menelan juga bisa disebabkan adanya refluks asam lambung atau kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan munculnya sensasi rasa panas di dada hingga tenggorokan.
Berbeda dengan panas dalam biasa, sakit tenggorokan yang menjadi gejala COVID-19 biasanya disertai dengan gejala lain seperti perih saat menelan hingga mudah lelah.
“Sakit tenggorokan saat terkena COVID-19 juga bisa muncul, misalnya saat menelan. Tapi di COVID-19 disertai adanya demam tinggi, lemas, badan pegal, dan batuk hingga sesak napas. Pada virus corona varian baru ini juga bisa menimbulkan diare,” tambah dr. Shabrina.
Jadi sebenarnya tidak perlu terlalu panik saat merasakan gejala panas dalam di tenggorokan. Setelah mengetahui perbedaan panas dalam dan sakit tenggorokan akibat gejala COVID-19, yang harus dilakukan adalah mengembalikan daya tahan tubuh agar tidak mudah tumbang akibat serangan penyakit.
Selain istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi, jangan lupa untuk memastikan asupan cairan selalu tercukupi setiap harinya. Kekurangan cairan tidak menyebabkan dehidrasi, lemas dan kurang fokus.
Sedangkan secara jangka panjang, bisa memengaruhi daya tahan tubuh. Saat dehidrasi, kemampuan tubuh untuk melawan virus penyebab penyakit pun ikut melemah.
Bila panas dalam yang terasa disebabkan oleh kenaikan asam lambung, sebaiknya hindari makanan yang dapat memicu asam lambung seperti gorengan, makanan asam, makanan pedas, kopi, dan alkohol.
Itu tadi tips untuk mengatasi panas dalam yang seringkali terjadi di masa pandemi seperti ini.
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.