Djawanews.com – Amerika Serikat mengalami ledakan kasus virus Corona COVID-19. Hingga Jumat (3/4/2020) dilaporkan terdapat sekitar 245.066 kasus Corona di negara itu, di mana 6.075 orang tewas dan 10.403 di antaranya berhasil disembuhkan.
Ledakan kasus Corona di bawah rezim Donald Trump disinyalir disebabkan kelalaian pemerintah AS yang terlalu meremehkan penyebaran virus ini sejak awal tahun 2020. Bahkan sekelas negara adidaya seperti AS, sistem penanganan tanggap darurat untuk menangani wabah Corona begitu gagap dan semrawut.
Kesaksian seorang perawat positif virus Corona dan tetap harus bekerja di AS
Seorang perawat di New York, Amerika Serikat memberikan kesaksian bagaimana semrawutnya sistem penanganan wabah Corona di negara itu. Perawat yang enggan disebutkan namanya tersebut mengalami gejala COVID-19 dan tetap harus bekerja karena pemerintah AS tidak melakukan tes kesehatan pada tenaga medis mereka.
“Dua pekan yang lalu, saya merasakan nyeri di bagian punggung. Rasanya sangat sakit. Kemudian di malam hari, dada saya terasa sangat sakit. Tapi, saya tetap bekerja,” ujar sang perawat, seperti dikutip Djawanews dari Daily Star.
“Selama bekerja, saya selalu memakai masker. Saya memakai masker karena takut virus itu akan menyebar dan menular ke orang lain,” lanjutnya.
Kendati mengalami gejala COVID-19, sang perawat tetap menjalankan tugasnya, hingga akhirnya ia melakukan tes mandiri bersama seorang teman, sebab AS tidak melakukan tes pemeriksaan kesehatan pada tenaga medis mereka. Sang perawat dinyatakan positif Corona dan kini ia diisolasi di rumah sakit setempat.