Djawanews.com – Perasaan dan situasi yang terjadi tidak seimbang bisa menyebabkan stress sehingga membutuhkan strategi untuk mengatasi. Stress disebabkan berbagai faktor, seperti masalah dalam pekerjaan, kehilangan, kematian, kondisi finansial, dan situasi tidak menyenangkan lainnya.
Dilansir akun Instagram @grhasia_berjaya yang dikelola oleh RSJ Grhasia Yogyakarta, ada 2 macam stress yaitu eustress dan distress. Eustress adalah stress yang bersifat positif. Ketika mengalaminya, seseorang akan merasa lebih bersemangat, termotivasi, maupun lebih waspada.
Sedangkan distress bersifat negatif sebab ketika mengalaminya seseorang merasa tidak nyaman bahkan menimbulkan efek pada kesehatan mental. Namun, stress itu normal dan dihadapi setiap orang. Apabila mengalaminya, cari strategi coping stress agar tidak berkepanjangan dan bisa dikelola secara sehat.
Menurut Nadia Eka Rahmayanti, S.Psi. yang disupervisi oleh psikolog Aril Halida, M.Psi., ada 6 tanda ketika mengalami stress, berikut ini yang perlu dikenali:
- Sulit konsentrasi
- Mudah tersinggung
- Gelisah, wajah pucat, jantung berdebar
- Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak
- Nafsu makan berkurang atau berlebihan
- Mengalami keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan keringat berlebihan.
Apabila mengalami tanda-tanda di atas dan mengalami stress, anjuran untuk mengatasinya yaitu dengan strategi coping stress berikut di bawah ini:
Strategi coping berfokus pada masalah pemicu stress
Dalam strategi coping stress, seseorang perlu mengatasi hal-hal yang memicu stress, seperti dengan:
- Membuat daftar masalah yang perlu diselesaikan
- Mencari informasi atau referensi yang membantu menyelesaikan masalah
- Minta bantuan teman atau professional
- Mempelajari keterampilan untuk memecahkan masalah
Cara di atas merupakan strategi yang bersifat praksis. Anda tidak perlu berputar-putar pada pikiran hingga memicu jadi overthinking. Apabila respons emosional yang negatif cukup mengganggu, maka lakukan strategi selanjutnya yang berfokus pada emosi.
Mengendalikan respons emosional yang negatif
Marah, lelah, dan tidak punya semangat untuk melakukan aktivitas merupakan efek dari stress. Ketika ada pemicu bersifat eksternal atau dari luar diri yang tidak dapat dikendalikan, maka perlu mengendalikan respons emosional agar tidak mengganggu keseimbangan. Seperti dengan cara-cara berikut ini:
- Melakukan aktivitas relaksasi, misalnya dengan yoga, meditasi, menikmati lanskap indah
- Melakukan hobi atau kegiatan yang menyenangkan
- Mengatur ulang cara memandang masalah
- Mencari dukungan atau support system yang sehat
- Menuliskan hal-hal yang membuat Anda bersyukur
Perlu diketahui bahwa coping stress merupakan suatu cara untuk mengatasi atau menanggulangi stress. Setiap orang, mungkin, bisa memiliki cara masing-masing yang tidak masuk dalam daftar di atas. Namun, menghindari masalah, mengumbar cerita masalah, mengonsumsi alkohol dan obat terlarang tidak akan mengatasi stress tetapi hanya menumpuk masalah.