Djawanews.com – Sleepwalking atau gangguan tidur sambil berjalan adalah salah satu jenis para somnia, yakni sekumpulan gejala tidak menyenangkan yang terjadi saat akan tidur, sudah lelapt, atau terbangun dari tidur yang nyenyak. Sleepwalking sendiri terjadi ketika seseorang bangun dari tempat tidur dan berjalan namun dalam kondisi tertidur. Banyak ahli yang mengatakan bahwa gangguan tidur sleepwalking ini lazim dialami oleh anak. Namun sleepwalking yang terjadi pada anak dengan frekuensi rendah tidak menujukkan kondisi yang serius. Penyebab Anak Tidur Sambil Berjalan atau Sleepwalking Dilansir dari Kumparan, penyebab pasti sleepwalking sebenarnya tidak dapat diketahui pada kebanyakan anak. Namun, faktor genetika diklaim menjadi faktor utama. Beberapa kondisi ini dapat menyebabkan sleepwalking pada anak, yakni kurang tidur, gangguan jadwal tidur, gangguan kecemasan pada anak, stres fisik dan emosional, demam dan mungkin penyakit lainnya. Anak yang mengonsumsi obat penenang tertentu juga dapat meningkatkan risiko kebiasaan berjalan saat tidur. Selain itu anak yang mengalami Retless Leg Syndrome atau sindrom kaki gelisah, yang menyebabkan dorongan untuk menggerakkan kai juga dapat menjadi faktor penyebab anak tidur sambil berjalan. Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang membuat anak mengalami gangguan tidur sambil berjalan. Misalnya, kondisi obstruktif sleep apnea, yaitu berhentinya napas saat tidur untuk jangka pendek dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Kemudian bangun tiba-tiba dari tidur nyenyak karena kebutuhan untuk buang air kecil atau terbangun karena suara atau sentuhan yang mengagetkan. Gangguan tidur berupa berjalan sambil memejam pada anak biasanya akan terjadi di anak usia delapan hingga 12 tahun. Setelah Anda mengetahui penyebab anak berjalan sambil tidur, mengatasi fenomena tersebut menjadi lebih mudah. Semoga bermanfaat! Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews |