Djawanews.com—Jamu sebagai salah satu minuman kesehatan populer di Indonesia. Biasanya meminum jamu dilakukan kapan saja, namun bagaimana dengan saat puasa yang hanya boleh makan dan minum di waktu malam saja? Berikut kata ahli mengenai hal tersebut.
Waktu, Cara, dan Manfaat Minum Jamu saat Berpuasa
Pilihan makanan dan minuman harus benar-benar diperhatikan selama Anda menjalankan ibadah puasa. Makanan dan minuman yang tidak tepat bisa menyebabkan masalah-masalah pencernaan, seperti perut kembung, mulas, hingga diare. Bagaimana dengan jamu?
Jamu merupakan minuman yang diracik dengan bahan-bahan alami, seperti jahe, beras putih, kencur, atau kunyit. Dilansir Djawanews dari Hellosehat, dr. Dian Permatasari, seorang dokter gizi klinis mangatakan jamu bisa menjadi salah satu suplemen saat berpuasa.
Namun meskipun demikian diperlukan waktu dan cara yang tepat untuk mengonsumsinya. Jamu sebaiknya tidak diminum langsung setelah waktu berbuka tiba. Anda harus minum air putih terlebih dahulu, seperti yang disarankan British Nutrition Foundation.
Meskipun sama-sama berupa cairan, jamu dan air memiliki rasa yang berbeda. Jamu cenderung asam dan sedikit pedas, sementara air putih rasanya hambar. Rasa asam dan pedas dari jamu mungkin saja membuat asam lambung beberapa orang malah naik. Oleh karena itu, lebih baik memberi jeda beberapa saat untuk minum jamu setelah waktu berbuka.
Ada banyak manfaat jamu saat menjalankan ibadah puasa. Salah satunya yakni jamu bisa menambah asupan cairan tubuh. Cairan ini nantinya bisa membantu sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh untuk tetap bekerja secara optimal. Manfaat lainnya yakni meningkatkan sistem imun dan menjaga kadar gula darah.
Ikuti juga info-info kesehatan terbaru dan menarik lainnya yang dibahas Djawanews di sini.