Djawanews.com – Gaya hidup seseorang berkorelasi dengan tingkat kesehatan otak. Temuan peneliti terbaru yang dilaporkan dalam sebuah makalah dilansir Medical News Today, menunjukkan bahwa ada faktor-faktor yang berpotensi melindungi kesehatan otak Anda.
Fungsi kognitif otak menurun seiring bertambahnya usia. Ini terkait dengan volume materi putih dan abu-abu otak. Materi abu-abu terdiri dari struktur biologi, termasuk badan sel saraf, sinapsis, dan kapiler. Sedangkan materi putih terdiri dari akson bermielin.
Volume materi abu-abu terus menurun pada usia sekitar 10 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang secara medis dan kognitif lebih sehat mengalami lebih sedikit atrofi otak daripada individu yang kurang sehat. Penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga teratur, hubungan yang kuat, dan gairah adalah kunci untuk menjaga otak sehat selama proses penuaan.
Berdasarkan bukti yang ditemukan peneliti, mereka melaporkan bahwa peningkatan kesejahteraan berpotensi diperoleh ketika menekuni gairah terkait minat, keterampilan yang mengaktifkan aktivitas fisik, dan lebih banyak hubungan sosial.
“Kami telah menemukan bahwa gairah atau minat kuat dapat menjadi motivasi untuk pencapaian dan kesejahteraan karena menentukan arah panah,” ujar Hermundur Sigmundsson, Ph.D., profesor psikologi di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia.
Melalui temuan penelitian ini, peneliti merekomendasikan Anda untuk menemukan passion dan mengembangkannya. Ketekunan adalah ukuran dalam menjalani proses dan menerima tantangan. Sedangkan tantangan adalah kunci untuk pengembangan.
Temuan lain menunjukkan, gaya hidup aktif sangat membantu untuk menjaga kesehatan kognitif dan neurologis di seluruh kelompok usia. Terutama dalam proses tingkat tinggi, seperti beralih antara tugas, memori kerja, dan penghambatan kognitif. Ini dibuktikan dalam intervensi pada orang dewasa yang lebih tua. Ketika mereka menjalani 1 jam pelatihan aerobik 3 kali seminggu selama 6 bulan, akan mengalami peningkatan meteri abu-abu dan putih dibandingkan dengan yang tidak.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik meningkatkan fungsionalitas area otak terkait dengan perhatian, kontrol perhatian, aktivitas kehidupan sehari-hari, dan cadangan kognitif. Ini berkaitan dengan kemampuan bertindak dan berpikir yang mengalami penurunan terkait dengan usia.
Selain menekuni passion dan aktivitas fisik, faktor ketiga yang berpotensi melindungi kesehatan otak adalah mempertahankan ikatan sosial. Ini dapat meningkatkan cadangan kognitif melalui strategi kognitif, pertumbuhan saraf yang lebih besar, dan kepadatan sinaptik yang melindungi proses patologis.
Dalam studi lewat pencitraan, memiliki jejaring sosial yang lebih besar terkait dengan korteks orbitfrontal yang lebih besar dan volume amigdala yang berkaitan dengan pengambilan keputusan.