Djawanews.com – Emosi yang sering dirasakann ibu hamil pun juga dirasakan juga oleh janin. Bahkan, hal tersebut juga mampu membawa dampak buruk kepada janin dengan usia enam bulan atau lebih. Jika ibu hamil sering menangis akan mengeluarkan hormon kortisol dan hormon stres lainnya. Hormon tersebut juga dapat memacu detak jantung lebih cepat.
Ketika detak jantung menjadi lebih cepat, dapat memicu peradangan dalam tubuh dan membahayakan kesehatan ibu. Tak hanya itu, perkembangan janin juga berisiko terkena dampak dari ibu hamil yang sering menangis karena stres.
Bahaya Ibu Hamil Sering Menangis Karena Stres
- Perkembangan Janin Melambat
Stres dan emosi sedih yang dirasakan ibu hamil dapat berisiko pada perkembangan janin. Janin akan berkembang lebih lambat dari biasanya. Tak hanya tubuhnya, otak janin juga berisiko mengalami masalah perkembangan. Hal itu bisa berdampak buruk saat ia lahir kelak.
- Kelahiran Prematur Hingga Keguguran
Tak hanya janin, ibu juga akan merasakan dampak buruknya jika terlalu sering menangis saat hamil. Pasalnya, menangis karena stres dapat menghambat peredaran darah, sehingga aliran nutrisi dan oksigen ke janin terganggu. Akibatnya, ibu berisiko mengalami kelahiran prematur atau keguguran.
- Berdampak pada Kepribadian Anak
Kebiasaan menangis saat hamil juga akan berdampak buruk pada kepribadian si kecil kelak. Hormon kortisol yang meningkat dalam tubuh ibu dapat memberikan pengaruh negatif pada plasenta yang melindungi janin. Akibatnya, anak berisiko mengalami masalah kepribadian, seperti hiperaktif, sulit fokus, dan lain sebagainya.
Itu tadi bahaya ibu hamil sering menangis karena stres yang wajib diketahui. Semoga bermanfaat ya, Mom!
Ingin tahu informasi mengenai kesehatan lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.